2.2 Objek 2 (Catu
Daya)
2.2.1
Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Membuat rangkaian catu daya multi volt output yang dapat digunakan sebagai
sumber arus DC stabil dengan tegangan 3V, 5V, 6V, 9V, dan 12V dengan besar arus
konstan 1A.
2.2.2
Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah :
1. Agar praktikan dapat membuat rangkaian catu daya multi
volt output yang dapat digunakan
sebagai sumber arus DC stabil dengan tegangan 3V, 5V, 6V, 9V, dan 12V dengan
besar arus konstan 1A.
2.2.3
Tinjauan Pustaka
Catu daya atau power
supply adalah suatu rangkaian elektronik yang mengubah arus listrik
bolak-balik (AC) menjadi arus listrik searah (DC). Hampir semua peralatan
elektronik membutuhkan catu daya. Ada beberapa peralatan elektronik seperti
radio dan tape yang masih membutuhkan
baterai sebagai sumber arusnya. Namun untuk mempermudah agar tidak tergantung
dengan baterai, maka dibuatlah alat yang dapat mengubah arus listrik dari PLN
menjadi arus listrik searah, dalam aplikasinya catu daya banyak kegunaan dan
manfaatnya, terutama dalam penggunaan peralatan yang membutuhkan catu daya.
Contohnya radio, tape, hp, laptop,
dan masih banyak peralatan elektronik lainnya yang membutuhkan yang namanya
catu daya.
Power supply dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok :
1. Power supply berdasarkan fungsi (functional)
Berdasarkan fungsinya, power supply dapat dibedakan menjadi :
1)
Regulated power supply adalah power
supply yang dapat menjaga kestabilan tegangan dan arus listrik meskipun
terdapat perubahan atau variasi pada beban atau sumber listrik (tegangan dan
arus input).
2)
Unregulated power supply adalah power
supply tegangan ataupun arus listriknya dapat berubah ketika beban berubah
atau sumber listriknya mengalami perubahan.
3)
Adjustable power supply adalah power
suppy yang tegangan arusnya dapat diatur sesuai kebutuhan dengan
menggunakan knob mekanik. Terdapat
dua adjustable power supply yaitu regulated adjustable power supply dan unregulated adjustable power supply.
2. Power supply berdasarkan bentuknya
Untuk peralatan elektronika seperti televise, monitor
komputer, komputer desktop maupun DVD player,
power supply biasanya ditempatkan di dalam atau menyatu kedalam
perangkat-perangkat tersebut sehingga konsumen tidak dapat melihatnya secara
langsung. Power supply internal (built in). Namun ada juga power supply yang berdiri sendiri (stand alone) dan berada diluar perangkat elektronika yang
digunakan seperti charger handphone dan
adaptor laptop. Ada juga power supply
stand alone yang bentuknya besar dan dapat disetel tegangan sesua dengan
kebutuhan.
3. Power supply berdasarkan metoda konversinya
Berdasarkan metoda konversinya, power supply dapat dibedakan menjadi power supply linier yang mengkonversi tegangan listrik secara
langsung dan input-nya dan power supply switching yang harus
mengkonversi tegangan input ke pulsa
AC atau DC terlebih dahulu.
Selain pengklasifikasiannya, power supply juga dapat dibedakan menjadi beberapa jenis
diantaranya :
1. DC power supply
DC power supply adalah pencatu daya yang menyediakan tegangan maupun
arus listrik dala bentuk DC (Direct
Current) dan memiliki polaritas yang tetap yaitu positif dan negatif untuk
bebannya. Terdapat 2 jenis DC supply yaitu
:
1) AC to DC power supply
AC to DC power supply yaitu DC power
supply power supply yang memngubah sumber tengangan listrik AC menjadi
tegangan DC yang dibutuhkan oleh peralatan elektronika. AC to DC power suplly pada
umumnya memmiliki sebuah transformator yang menurunkan tegangan, dioda sebagai
penyearah dan kapasitor sebagai penyaring (filter).
2)
Linear regulator
Linear regulator berfungsi untuk mengbah tegangan DC yang berfluktasi
menjadi kosntan (stabil) dan biasanya menurunkan tegangan DC input.
2. AC power supply
AC power supply adalah
power supply yang mengubah suatu
taraf tegangan AC ke taraf tegangan lainnya. Contohnya AC power supply yang menurunkan tegangan AC 220V ke 110V untuk
peralatan yang membutuhkan tegangan 110VAC. Atau sebaliknya dari tegangan AC
110V ke 220V.
3. Switch-mode power
supply
Switch-mode power
supply (SMPS) adalah jenis power supply yang langsung menyearahkan (rectify) dan menyaring (filter) tegangan input AC untuk mendapatkan tegangan DC. Tegangan DC tersebut
kemudian di-switch ON dan OFF pada
frekuensi tinggi dengan sirkuit frekuensi tinggi sehingga menghasilkan arus AC
yang dapat melewati transformator frekuensi tinggi.
4. Programmable power
supply
Programmable power
supply adalah jenis power suppy yang pengoperasiannya dapat
dikendalikan oleh remote control melalui
antarmuka (interface) input analog maupun digital seperti
RS232 dan GPIB.
5. Uninterruptible
power supply (UPS)
Uninterruptible
power supply atau sering disebut
dengan UPS adalah power supply yang
memiliki 2 sumber arus listrik yaitu arus listrik yang langsung berasal dari
tegangan input AC dan baterai yang
terdapat didalamnya. Saat listrik normal, tegangan input akan secara simultan mengisi baterai dan menyediakan arus
listrik untuk beban (peralatan lisrik). Tetapi jika terjadi kegagalan pada
sumber tegangan AC seperti matinya listrik, maka baterai akan mengambil alih
untuk menyediakan tegangan untuk peralatan listri/elektronika yang
bersangkutan.
6. High voltage power
supply
High voltage power
supply adalah power supply yang dapat menghasilkan
tegangan tinggi hingga ratusan bahkan ribuan volt. High voltage power supply biasanya digunakan pada mesin X-ray ataupun
alat-alat yang memerlukan tegangan tinggi.
Komponen utama dan pendukung catu daya :
1. Trafo (penurun tegangan)
Gambar 11. Trafo
Sumber : http://teknikelektronika.com/pengertian-power-supply-jenis-catu-daya/
Trafo atau transformator merupakan komponen utama
dalam membuat rangkaian catu daya yang berfungsi untuk mengubah tegangan
listrik. Trafo dapat menaikkan dan menurunkan tegangan. Berdasarkan tegangan
yang dikeluarkan dari belitan scundair dibagi
menjadi 2 yaitu :
1)
Step up (penaikan
tegangan) apabila tegangan belitan
scundair yang dibutuhhkan lebih tinggi dari tegangan primair (jala
listrik).
2)
Step down (penurun
tegangan) apabila tegangan belitan
scundair yang dibutuhkan lebih rendah dari tegangan primair (jala listrik).
Berdasarkan pemasangan gulungnya dikenal dua macam
trafo yaitu :
1)
Trafo tanpa center tap (CT).
2)
Trafo dengan center tap (CT).
2. Dioda (penyearah)
Gambar
12. Dioda
Peranan rectifier
dalam rangkaian catu daya adalah untuk mengubah tegangan listrik AC yang
berasal dari trafo step down atau
trafo adaptor menjadi tegangan listrik arus searah DC.
1)
Penyearah setengah
gelombang
Dalam komponen elektronika penyearah setengah
gelombang disebut juga half wave
rectifier.
2)
Penyearah
gelombang penuh
Dalam kompone elektronika penyearaha gelombang penuh
disebut juga full wave rectifier.
3.
Filter (penyaring)
Gambar
13. Penyaring
Penyaring atau filter
merupakan bagian yang terdiri dari kapasitor yang berfungsi sebagai
penyaring atau meratakan tegangan listrik yang berasal dari rectifier. Selain menggunakan filter juga menggunakan resistor sebagai
tahanan.
4. Stabilizer dan regulator
Gambar
14. Stabilizer dan regulator
Stabilizer dan
regulator adalah bagian yang
terdiri dari komponen dioda zener, transistor, komponen IC atau kombinasi dari
ketiga komponen tersebut. Komponen ini berfungsi sebagai penstabil dan pengatur
tegangan (regulator) yang berasal dari rangkaian penyaring.
Fungsi power
supply pada umumnya adalah penyearah arus listrik AC DC, mengkonversi
energy, sisem transmisi energi listrik, penyimpanan energi perangkat seperti
baterai dan sel bahan bakar, sistem elektromekanis seperti generator dan
alternator, dan tenaga surya converter dari berbagai jenis sumber energi
listrik.
Semua pasokan listrik dari input daya, yang menerima energi dari sumber energi, dan output daya yang memberikan energi ke
perangkat lain komputer. Dalam hal ini pasokan listrik dari input daya dan output terdiri dari konektor listrik atau koneksi sirkuit tertanam,
meskipun beberapa pasokan listrik menggunakan perpindahan energi nirkabel
sebagai pengganti koneksi galvanik untuk input
daya atau output. Beberapa pasokan
listrik memiliki jenis lain dari input
dan output juga, untuk fungsi-fungsi seperti
monitoring dan kontrol eksternal.
Cara kerja power
supply dalam hal pasokan listrik dikategorikan dalam berbagai cara,
termasuk dengan fitur fungsional. Sebagai contoh, sebuah power supply yang diatur adalah salah satu yang mempertahankan tegangan
output konstan atau arus meskipun
variasi arus beban atau tegangan input.
Sebaliknya, output
dari power supply yang tidak diatur
dapat berubah secara signifikan ketika tegangan input atau perubahan beban saat. Pasokan listrik adjustable memungkinkan tegangan output atau arus yang akan diprogram
oleh kontrol mekanik tombol-tombol pada panel depan power supply, atau dengan berarti dari masukan kontrol, atau
keduanya.
Pengaturan catu daya harus dilakukan dengan baik,
karena catu daya terisolasi memiliki output
daya elektrik yang independen dari masukan energi, ini berbeda dengan pasokan
listrik lain yang berbagi koneksi umum antara input daya dan output.
Pasokan listrik yang dikemas dalam cara yang berbeda dan diklasifikasikan
sesuai.
Catu daya adalah unit desktop yang
melakukan pekerjaannya sendiri digunakan dalam aplikasi seperti tes sirkuit dan
pengembangan Buka pasokan listrik hanya memiliki tempat mekanik parsial, tempat
terrsebut hanya terdiri dari basis pemasangan, biasanya dibangun ke mesin atau
peralatan lainnya. Rack-mount pasokan
listrik dirancang untuk diamankan ke rak peralatan elektronik standar.
2.2.4
Metoda
2.2.4.1 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum
ini adalah :
1.
Travo 1 ampere.
2.
4bh diode 2
ampere.
3.
3 kapasitor
1000µm.
4.
3 kapasitor 100µm.
5.
IC LM 7805.
6.
IC LM 7809
7.
IC LM 7812.
8.
2 potensiometer
10k Ohm.
9.
1bh switch selector.
10. Kabel.
11. Tool kit elektronik
12. Multimeter.
13. Male AC plug.
14. Papan PCB
15. Konector.
2.2.4.2 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada praktikum ini adalah :
1. Buatlah rangkaian catu daya seperti pada modul.
2. Ukurlah besar nilai P1, P2, Va, Vb, Vc, Vd dan Ve
menggunakan multimeter.
3. Putarlah P1 hingga Vc bervilai 6V. Ukurlah besar
tahanan P1.
4. Putar P2 hingga Va bernilai 3V. Ukurlah besar tahanan
P2.
5. Catat seluruh hasil pengukuran pada tabel yang ada di
modul.
6. Bagaimana nilai Vb, Vd, dan Ve pada ulangan 1 dan
ulangan 2? Jelaskan mengapa demikian.
DAFTAR PUSTAKA
Malvino, A.P. 2004. Prinsip-Prinsip
Elektronika Jilid 1. Jakarta : Salemba Teknika.
Rahmad, M. 2006. Elektronika
Dasar 1. Pekanbaru : Laboratorium Pendidikan Fisika FKIP UNRI.
Wasito, S. 2004. Vademekum
Elektronika Edisi Kedua. Jakarta : Grameia Pustaka Utama.
Pemayun, Aditya. 2006. Power
Supply (Catu Daya). https://www.academia.edu/9019113/POWER_SUPPLY_CATU_DAYA. Diakses
pada tanggal 24 Oktober 2016 pukul 23.10 WIB di Padang.
Rahmda, M. 2010. Rekayasa
Catu Daya Multiguna Sebagai Pendukung Kegiatan Praktikum di Laboratorium dan
Pengambilan Data di Lapangan Terbuka. http://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/5429/isi.pdf?sequence=1. Diakses
pada tanggal 24 Oktober 2016 pukul 23.10 WIB di Padang.
waw menarik. trims umi
BalasHapusArtikel yang sangat informatif! Saya benar-benar mendapatkan wawasan yang berharga tentang dinamika calon tunggal dalam pilkada. Terima kasih telah membagikan pengetahuan ini!https://telkomuniversity.ac.id/i-roasterbik-integrasikan-mesin-pembuat-kopi-dengan-smartphone/
BalasHapus