2.3 Objek 3 (Transistor)
2.3.1 Tujuan
Adapun
tujuan dari praktikum ini adalah :
1.
Dapat
membedakan transistor jenis NPN dan PNP.
2.
Menghitung
besar faktor penguatan dari transistor.
3.
Dapat
merangkai transistor sebagai Switch Elektrik.
2.3.2 Manfaat
Adapun
manfaat dari praktikum ini adalah :
1.
Agar
praktikan mampu membedakan transistor jenis NPN dan PNP.
2.
Agar
praktikan mampu menghitung besar faktor penguatan dari transistor.
3.
Agar
praktikan dapat merangkai transistor sebagai Switch Elektrik.
2.3.3 Tinjauan Pustaka
Transistor
merupakan komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda,
yaitu basis (dasar), kolektor (pengumpul) dan emitor (pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan,
modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam
kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya
(FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber
listriknya.
Transistor sebenarnya berasal dari
kata “transfer” yang berarti
pemindahan dan “resistor” yang
berarti penghambat. Dari kedua kata tersebut dapat disimpulkan, pengertian transistor adalah
pemindahan atau peralihan bahan setengah penghantar menjadi suhu tertentu.
Transistor pertama kali ditemukan pada tahun 1948 oleh William Shockley, John
Barden dan W.H, Brattain. Tetapi, komponen ini mulai digunakan pada tahun 1958.
Fungsi
Transistor sangat berpengaruh besar di dalam kinerja rangkaian elektronika.
Karena di dalam sirkuit elektronik, komponen transistor berfungsi sebagai
jangkar rangkaian. Fungsi transistor lainnya yaitu :
1.
Sebagai penguat amplifier.
2.
Sebagai pemutus dan penyambung (switching).
3.
Sebagai pengatur stabilitas tegangan
(stabilisator).
4.
Sebagai peratas arus.
5.
Dapat menahan sebagian arus yang mengalir.
6.
Menguatkan arus dalam rangkaian.
7.
Sebagai pembangkit frekuensi rendah ataupun
tinggi.
8.
Modulus sinyal dan berbagai fungsi lainnya.
9.
Sebagai saklar, dengan mengontrol bias dari
transistor hingga komponen ini menjadi jenuh, akan menyebabkan seolah-olah
diperoleh hubungan singkat diantara emitor dan kaki kolektor. Fenomena inilah
yang dapat dimanfaatkan hingga transistor bisa dipakai sebagai saklar
elektronika.
10. Sebagai
penguat arus, berdasarkan fungsi ini membuat transistor dapat digunakan dalam
rangkaian power supply yang
tegangannya diset. Dalam keadaan tersebut transistor haruslah terlebih dahulu
dibias dengan tegangan yang konstan pada basisnya, tujuannya biar pada emitor
menghasilkan tegangan yang tetap. Umumnya yang dipakai untuk mengontrol
tegangan basis agar tetap adalah diode zener.
11. Menguatkan
sinyal AC, selain sebagai penguat arus transistor juga bisa digunakan sebagai
penguat arus tegangan pada sinay AC. Untuk pemakaian transistor sebagai penguat
sinyal digunakan beberapa macam teknik pembiasan basis transistor. Dalam
bekerja sebagai penguat sinyal AC, transistor dikelompokkan menjadi beberapa
penguat, yaitu penguat keas A, penguat kelas B, penguat kelas AB, dan penguat
kelas C.
Secara
umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori:
1.
Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium
Arsenide.
2.
Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through
Hole Plastic, Surface Mount, IC,
dan lain-lain.
3.
Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC (Integrated Circuit) dan lain-lain.
4.
Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel.
5.
Maximum
kapasitas daya: Low Power, Medium Power,
High Power
6.
Maximum
frekuensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave, dan lain-lain
7.
Aplikasi: Amplifier,
Saklar, General Purpose, Audio,
Tegangan Tinggi, dan lain-lain.
1) Bipolar junction transistor (BJT)
Bipolar junction transistor (BJT) adalah jenis transistor yang memiliki
tiga kaki, yaitu (basis, kolektor, dan emitor) dan di pisah menjadi dua arah
aliran, positif dan negatif. Aliran positif dan negatif diantara basis dan emitor
terdapat tegangan dari 0 V sampai 6 V tergantung pada besar tegangan sumber
yang dipakai. Besar tegangan tersebut merupakan parameter utama transistor tipe
BJT. Pada BJT, arus dialirkan dari dua tipe pembawaan (elektron dan holes), hal tersebut yang dinamakan
dengan Bipolar. Ada dua jenis tipe transistor BJT, yaitu tipe PNP dan NPN.
Dimana NPN, terdapat dua daerah negatif yang dipisah dengan satu daerah
positif. Sedangkan PNP, terdapat dua daerah positif yang dipisah dengan daerah
negatif.
1.
NPN
Gambar
15. Transistor NPN
Sumber
: http://werden-forscher.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-transistor-jenis-dan.html
|
Pada transistor jenis NPN terdapat arah arus
aliran yang berbeda dengan transistor jenis PNP, dimana NPN mengalir arus dari
kolektor ke emitor. Dan pada NPN, untuk mengalirkan arus tersebut dibutuhkan
sambungan ke sumber positif (+) pada kaki basis. Cara kerja NPN adalah ketika
tegangan yang mengenai kaki basis,
hingga dititik saturasi, maka akan menginduksi arus dari kaki kolektor ke
emitor, dan transistor akan berlogika 1 (aktif). Apabila arus yang melalui
basis berkurang, maka arus yang mengalir pada kolektor ke emitor akan
berkurang, hingga titik cutoff.
Penurunan ini sangatlah cepat karena perbandingan penguatan yang terjadi antara
basis dan kolektor melebihi 200 kali.
2.
PNP
Gambar
16. Transistor PNP
Sumber : http://werden-forscher.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-transistor-jenis-dan.html
Pada PNP, terjadi hal sebaliknya ketika arus
mengalir pada kaki basis, maka transistor berlogika 0 (off). Arus akan mengalir apabila kaki basis diberi sambungan ke ground (-) hal ini akan menginduksi arus
pada kaki emitor ke kolektor, hal yang berbeda dengan NPN, yaitu arus mengalir
pada kolektor ke emitor. Penggunaan transistor jenis ini mulai jarang
digunakan. Dibanding dengan NPN, transistor jenis PNP mulai sulit ditemukan
dipasaran.
2)
Field Effect Transistor (FET)
Field Effect Transistor adalah jenis transistor yang dapat
digunakan untuk menghasilkan sinyal untuk mengontrol komponen yang lain.
Komponen Transistor efek medan (field-effect transistor = FET) mempunyai
fungsi yang hampir sama dengan transistor bipolar. Meskipun demikian antara FET
dan transistor bipolar terdapat beberapa perbedaan yang mendasar. Perbedaan
utama antara kedua jenis transistor tersebut adalah bahwa dalam transistor
bipolar arus output (Ic) dikendalikan
oleh arus input (Ib). Sedangkan dalam
FET arus output (ID) dikendalikan
oleh tegangan input (Vgs), karena
arus input adalah nol. Sehingga
resistansi input FET sangat besar, dalam orde puluhan megaohm.
Transistor efek medan mempunyai
keunggulan lebih stabil terhadap temperatur dan konstruksinya lebih kecil serta
pembuatannya lebih mudah dari transistor bipolar, sehingga amat bermanfaat
untuk pembuatan keping rangkaian terpadu. FET bekerja atas aliran pembawa
mayoritas saja, sehingga FET cenderung membangkitkan noise (desah) lebih kecil dari pada transistor bipolar. Namun
umumnya transistor bipolar lebih peka terhadap input, atau dengan kata lain penguatannya lebih besar. Disamping
itu transistor bipolar mempunyai linieritas yang lebih baik dan respon
frekuensi yang lebih lebar. Jenis dari transistor FET itu sendiri adalah JFET
dan MOFET.
1. Junction Field Effect Transistor (JFET)
Keluarga FET yang
penting lainnya adalah JFET (Junction Field Efect Transistor) dan MOSFET
(Metal-Oxide Semiconduktor Field-Effect Transistor). JFET terdiri atas
kanal-P dan Kanal N. JFET adalah komponen tiga terminal dimana salah satu
terminal dapat mengontrol arus antara dua terminal lainnya. JFET terdiri atas
dua jenis, yakni kanal-N dan kanal-P, sebagaimana transistor terdapat jenis NPN
dan PNP. Pada umumnya penjelasan tentang JFET adalah kanal-N, karena kanal-P
adalah kebalikannya.
Gambar
17. Transistor JFET
Sumber : http://werden-forscher.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-transistor-jenis-dan.html
JFET terdiri dari suatu channel (saluran) yang terbuat dari sekeping semikonduktor
(misalnya tipe N). pada saluran ini ditempelkan dua bagian yang terbuat dari
semikonduktor jenis yang berbeda (misalnya tipe P). bagian ini disebut Gate. Pada bagian lain ujung bawah di
sebut source sedangkan ujung atas
disebut drain (sesuai gambar). Cara kerja
JFE, jika channel antara source dengan drain cukup lebar maka elektron akan mengalir dari source ke drain, hal ini sama seperti hukum GGL, dimana beda potensial tinggi
ke potensial rendah. Jika channel ini
menyempit, maka aliran elektron akan berkurang atau berhenti sama sekali. Lebar
channel sangat ditentukan oleh Vgs
(Tegangan antara Gate dengan Source).
2. Metal Oxide Semiconduktor Field Effect Transistor (MOSFET )
MOSFET (Metal Oxide Semiconduktor Field Effect
Transistor) adalah suatu transistor dari bahan semikonduktor (silicon) dengan tingkat konsentrasi
ketidak murnian tertentu. Tingkat dari ketidak murnian ini akan menentukan
jenis transistor tersebut, yaitu transistor MOSFET tipe–N (NMOS) dan transistor
MOSFET tipe-P (PMOS).
Gambar
18. Transistor MOSFET
Sumber : http://werden-forscher.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-transistor-jenis-dan.html
Bahan silicon digunakan sebagai landasan (subsrat)
dari penguras (drain), dan sumber (source), dan gerbang (gate). Selanjutnya transistor dibuat
sedemikian rupa agar antara subsrat dan gerbangnya dibatasi oleh oksida silicon yang sangat tipis. Oksida ini
diendapkan diatas sisi kiri dari kanal, sehingga transistor MOSFET akan
mempunyai kelebihan dibanding dengan transistor BJT (Bipolar Junction Transistor) yaitu menghasilkan daya rendah.
Cara kerja
MOSFET dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Transistor Mode Pengosongan (Transistor Mode Depletion)
Pada
transistor mode depletion, antara drain dan source terdapat saluran yang menghubungkan dua terminal tersebut,
dimana saluran tersebut terdapat fungsi sebagai saluran tempat mengalirnya
elektron bebas. Lebar dari saluran itu sendiri dapat dikendalikan oleh tegangan
gerbang. Transistor MOSFET mode pengosongan terdiri dari tipe-N dan tipe-P.
Gambar
19. Transistor Mode Depletion
Sumber
: http://werden-forscher.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-transistor-jenis-dan.html
|
2. Transistor Mode Peningkatan (Transistor Mode Enchancement)
Transistor mode enchancement ini pada
fisiknya tidak memiliki saluran antara drain dan source nya karena lapisan bulk
meluas dengan lapisan SiO2 pada terminal gate. Transistor MOSFET mode peningkatan terdiri dari tipe-N dan
Tipe-P.
Gambar
20. Transistor Mode Enchancement
Sumber : http://werden-forscher.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-transistor-jenis-dan.html
2.3.4
Metoda
2.3.4.1 Alat dan
Bahan
Adapun
alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1.
3 buah transistor
bipolar
2.
Multimeter
3.
Adaptor
4.
Resistor 500 Ohm
5.
Potensio 1 K Ohm
6.
Protoboard
7.
Kabel
8.
Tool kit
Elektronik
2.3.4.2 Prosedur
Kerja
Adapun
prosedur kerja dalam praktium ini adalah:
1.
Tentukanlah jenis
kedua transistor bipolar dengan menggunakan multimeter.
2.
Tentukanlah kaki Basis-Collector-Emittor dari
masing-masing transistor.
3.
Tentukan besar hfe (koefisien penguatan) dari
masing-masing transistor.
4.
Buatlah rangkaian
seperti pada gambar di modul.
5.
Hitung besar iB,
iC, dan Vc menggunakan multimeter.
6.
Rubahlah besar
tahanan petendio Rb, lalu ukur besar iB, iC,
dan Vc. Ulangi prosedur ini dan catat hasilnya pada tabel.
7.
Buatlah grafik hubungan Rb dengan Vc, Rb dengan iB,
dan Rb dengan iC.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2016. Transistor. https://id.wikipedia.org/wiki/Transistor. Diakses pada
tanggal 30 Oktober 2016 pukul 12.10 WIB di Padang.
Arifin, Usep Zaenal. 2015. Teori Transistor, Jenis,
Simbol, Fungsi, dan Karakteristik. http://bagi-ilmu-elektronika.blogspot.co.id/2015/04/teori-transistor-jenis-simbol-fungsi-dan-karakteristik.html. Diakses pada tanggal
30 Oktober 2016 pukul 12.24 WIB di Padang.
Loku, d’richkey. 2015. Pengertian Transistor, Jenis, dan
Karakteristik. http://werden-forscher.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-transistor-jenis-dan.html. Diakses pada
tanggal 30 Oktober 2016 pukul 12.06 WIB di Padang.
Munandi, Aries. 2013. Fungsi dan Cara Kerja Transistor. http://www.hoo-tronik.com/2013/06/fungsi-dan-cara-kerja-transistor.html. Diakses pada
tanggal 30 Oktober pukul 12.36 WIB di Padang.
Rudiawan, Eko. 2013. Pengertian dan Fungdi Transistor. http://dasarelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-transistor/. Diakses pada
tanggal 30 Oktober 2016 pukul 12.20 WIB di Padang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar