Jumat, 11 November 2016

RESISTOR (ELEKTRONIKA)



BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

2.1     Objek 1 (Resistor)
2.1.1   Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1.    Dapat membaca gelang warna dan menghitung besaran resistor.
2.    Dapat menyusun resistor yang dirangkai seri dan paralel serta tersusun dengan model jembatan wheatstone.
3.    Dapat menghitung besaran tahanan total dan pengganti.

2.1.2   Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah :
1.    Agar praktikan dapat membaca gelang warna dan menghitung besaran resistor.
2.    Agar praktikan dapat menyusun resistor yang dirangkai seri dan paralel serta tersusun dengan model jembatan wheatstone.
3.    Agar praktikan dapat menghitung besaran tahanan total dan pengganti.

2.1.3   Tinjauan Pustaka
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir. Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium). Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listriknya yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansu. Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan terpadu.
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dan paling banyak dalam setiap rangkaian elektronika. Fungsi resistor adalah sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yng mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan adanya resistor menyebabkan arus listrik dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan. Adapun fungsi resistor secara lengkap adalah sebagai berikut :
1.    Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian elektronika.
2.    Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian elektronika.
3.    Berfungsi untuk membagi tegangan.
4.    Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah dengan bantuan transistor dan kondensator (kapasitor).
5.    Sebagai pembagi arus.
6.    Sebagai penurunan tegangan.
7.    Menghambat arus listrik.
8.    Pengatur volume (potensiometer).
9.    Pengatur kecepatan motor (rheostat).
Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor dibedakan menjadi :
1.    Resistor kawara (wirewound resistor)

Gambar 1. Resistor kawat
Resistor kawat atau wirewound resistor merupakan resistor yang dibuat dengan bahan kawat yang dililitkan. Sehingga nilai resistansi resistor ditentukan dari panjangnya kawat yang dililitkan. Resistor jenis ini pada umumnya dibuat dengan kapasitas daya yang besar.
2.    Resistor arang (carbon film resistor)

Gambar 2. Resistor arang
Resistor arang atau resistor karbon merupakan resistor yang dibuat dengan bahan utama batang arang atau karbon. Resistor karbon ini merupakan resistir yang banyak digunakan dan banyak yang diperjual belikan. Dipasaran resistor jenis ini dapat dijumpai dengan kapasitas daya 1/16 Watt, 1/8 Watt, 1/4 Watt, ½ Watt, 1 Watt, 2 Watt, dan 3 Watt.
3.    Resistor oksida logam (metal film resistor)
Gambar 3. Resistor oksida logam
Resistor oksida logam atai lebih dikenal dengan nama resistor metal film merupakan resistor yang dibuat dengan bahan utama oksida logam yang memiliki karakteristik lebih baik. Resistor metal film ini dapat ditemui dengan nilai toleransi 1% dan 2%. Bentuk fisik resistor metal film ini mirip dengan resistor karbon hanya beda warna dan jumlah cincin warna yang digunakan dalam penilaian resistor tersebut. Sama seperti resistor karbon, resistor metal film ini juga diproduksi dalam beberapa kapasitas daya yaitu 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt.
Kemudian berdasarkan nilai resistansinya resistor dibedakan menjadi :
1.    Resistor tetap (fixed resistor)
Resistor tetap merupakan resistor yang niai resistansinya tidak dapat diubah atau tetap. Berfungsi sebagai pembagi tegangan, mengatur atau membatasi arus pada suatu rangkaian serta memperbesar dan memperkecil tegangan. Resistor tetap dapat ditemui dalam beberapa jenis, seperti :
1)   Metal Film Resistor
2)   Metal Oxide Resistor
3)   Carbon Film Resistor
4)   Ceramic Encased Wirewound
5)   Economy Wirewound
6)   Zero Ohm Jumper Wire
7)   S I P Resistor Network
2.    Resistor tidak tetap (variable resistor)
Resistor tidak tetap merupakan resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut, sehingga nilai resistor dapat ditetapkan sesuai dengan kebutuhan. Berfungsi sebagai pengatur volume (mengatur besar kecilnya arus), tone control pada sound system, pengatur tinggi rendahnya nada (bass/treble) serta berfungsi sebagai pembagi tegangan arus dan tegangan. Resistor tidak tetap atau variable resistor terdiri dari :
1)   Potensiometer 
Gambar 4. Potensiometer
Tipe variable resistor yang dapat diatur nilai resistansinya secara langsung karena telah dilengkapi dengan tuas kontrol. Potensiometer terdiri dari 2 jenis yaitu petensiometer linier dan potensiometer logaritmis.
2)   Trimer Potensiometer
Gambar 5. Trimer potensiometer
Tipe variable resistor yang membutuhkan alat bantu (obeng) dalam mengatur nilai resistansinya. Pada umumnya resistor jenis ini disebut dengan istilah Trimer Potensiometer atau VR resistor.
3)   Thermistor
Gambar 6. Thermistor
Tipe resistor variable yang nilai resistansinya akan berubah mengikuti suhu disekitar resistor. Thermistor terdiri dari 2 jenis yaitu NTC dan PTC. NTC (Negative Temperature Coefficient) yaitu resistor yang nilainya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas. PTC (Positive Temperature Coefficient) yaitu resistor yang nilain akan bertambah bila temperaturnya menjadi dingin.


4)   LDR (Light Depending Resistor)
Gambar 7. LDR
Tipe resistor variable yang nilai resistansinya akan berubah mengikuti cahaya yang diterima oleh LDR tersebut.
   Jenis-jenis rangkaian :
1.    Rangkaian seri
Suatu rangkaian listrik dimana input suatu komponen berasal dari output komponen lainnya atau salah satu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar.
Gambar 8. Rangkaian seri
Sumber : http://www.guruipa.com/2015/11/pengertian-macam-macam-rangkaian-liatrik-seri-pararel-dan-campuran-beserta-rumusnya.html
2.    Rangkaian paralel
Suatu rangkaian listrik dimana input suatu komponen berasal dari sumber yang sama.
Gambar 9. Rangkaian paralel
Sumber : http://www.guruipa.com/2015/11/pengertian-macam-macam-rangkaian-liatrik-seri-pararel-dan-campuran-beserta-rumusnya.html
3.    Rangkaian campuran
Rangkaian listrik gabungan dari seri dan paralel.
Gambar 10. Campuran
Sumber : http://www.guruipa.com/2015/11/pengertian-macam-macam-rangkaian-liatrik-seri-pararel-dan-campuran-beserta-rumusnya.html
Resistor dengan empat warna adalah jenis resistor yang paling banyak digunakan. Cara membaca resistor 4 warna sangat mudah, dengan menghafal kode warna yang ada, maka ketika sering membaca nilai resitornya nanti secara otoamtis akan dengan sangat mudah membaca nilai resistor tersebut tanpa perlu berfikir lagi. Kedua pita warna pertama pada resistor 4 warna menunjukkan nilai dari resistensinya, sedangkan pada pita ketiga menunjukkan faktor pengali atau jumlah nol yang digabungkan dengan pita pertama dan pita kedua. Untuk pita warna keempat menunjukkan toleransi resistor tersebut.
Cara membaca nilai resistor lima wana tidak berbeda jauh dengan resistor empat warna. Resistor dengan pita 5 warna biasanya memilik nilai resistensi yang lebih spesifik dan memiliki nilai toleransi yang lebih kecil seperti pada resistor jenis film metal yang rata-rata menggunakan pita 5 warna. Pada resistor dengan pita 5 warna, ketiga warna pertama menunjukkan nilai resistansinya, sedangkan pita keempat menunjukkan faktor pengali atau jumlah nol, dan pita terakhir (pita kelima) menunjukkan toleransinya.
Membaca nilai resistor 6 warna sebenarnya hampir sama dengan cara membaca nilai resistor 5 warna, hanya saja ada penambahan satu pita warna lagi, yakni pita keenam yang menunjukkan koefisien suhu dari resistor tersebut. Sama seperti resistor 5 warna, ketiga pita warna pada resistor 6 warna menunjukkan nilai resistensinya, sedahngka pita keempat menunjukkan faktor kali atau penambahan jumlah nol, pita kelima toleransi, dan pita keenam koefisien suhu.
2.1.4   Metoda
2.1.4.1       Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah :
1.        Resistor
2.        Multimeter
3.        Papan protoboard
4.         Tool kit elektronik
5.        Adaptor
6.        Potensiometer
7.        Kabel
8.        Kardus 20x30
9.        Lakban plastik bening kecil
10.    PCB berlubang
11.    Double tip
2.1.4.2       Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1.    Amati gelang warna pada resistor, lalu tentukanlah besaran tahanan resistor berdasarkan pembacaan gelang warnanya.
2.    Selanjutnya ukur besar tahanan resistor tersebut dengan multimeter. Catat data pada tabel yang ada di modul.
3.    Jelaskan mengapa terjadi perbedaan besar tahanan antara hasil perhitungan gelang warna dengan pengukuran multimeter.
4.    Buatlah rangakaian resistor seperti gambar pada modul.
5.    Tentukan besar tegangan pada Va, Vb, dan Vc berdasarkan perhitungan matematis.
6.    Ukurlah besar tegangan pada Va, Vb, dan Vc menggunakan multimeter. Catat data pada tabel yang ada di modul.
7.    Jelaskan mengapa terjadi perbedaan besar tegangan antara hasil perhitungan dengan menggunakan multimeter.


DAFTAR PUSTAKA

Rusmadi, Dedy. 2001. Mengenal Komponen Elektronika. Bandung : PT. Pionir Jaya.
Prasetyono, Dwi Sunar. 2003. Belajar Sistem Cepat Elektronika. Yogyakarta : PT. Absolut.
Zam, Efvy Zamidra. 2002. Mudah Menguasai ElektronikaI. Surabaya ; PT. Indah Surabaya.
Baghus, Arnandha dan Nuning Armawati. 2012. Rangkaian Seri dan Paralel. https://www.scribd.com/doc/125096399/Jurnal-E2-Arnandha-Baghus. Diakses tanggal 24 Oktober 2016 pukul 23.05 WIB di Padang.
Fidianti, Novia. 2013. Makalah Resistor dan Jenis-Jenis Resistor. https://www.academia.edu/6257997/MAKALAH_RESISTOR. Diakses pada tanggal 24 Oktober 2016 pukul 23.05 WIB di Padang.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar