Jumat, 07 Oktober 2016

Sifat Fisik Buah dan Sayuran



III. Objek 3 (SIFAT FISIK BUAH DAN SAYUR)

2.3.1 Tujuan dan Manfaat

2.3.1.1 Tujuan

                       1.     Menentukan Geometric Mean Diameter (GMD) (cm) .
                       2.     Menentukan Sphericity .
                       3.     Menentukan Densiity (g/cm3)

2.3.1.2 Manfaat 

                  1.          Menentukan perbedaan sifat fisik yang ada pada buah dan sayur . 
                  2.          Meengetahui pentingnya sifat fisik buah dan sayur untuk proses sortasi dan pengemasan .
                  3.          Mengetahui lapisan dinding buah .
                  4.          Mengetahui beberapa bentuk geometri  pada buah dan sayur .
                  5.          Mengetahui kegunan berat jenis dari sifat produk pertanian .

2.3.2 Tinjauan Pustaka

Sifat fisik buah-buahan dan sayur-sayuran yang sering diamati adalah warna,aroma,rasa,bentuk, ukuran,dan kekerasan . Biasanya dalam praktek sehari-hari sifat fisik ini diamati secara subjektif ,sedangkan berat ditentukan secara objektif dengan menggunakan timbanga
           Dalam proses pasca panen pengetahuan akan sifat fisik buah dan sayur sangatlah dibutuhkan . Diantara sifat fisik tersebut adalah berat dan vulume bahan.Berat dan volume dapat ditentukan dengan mengetahui vulume bahan.Berat dan volume dapat digunakan untuk pemilihan buah berdasarkan kualitas bahan untuk nantinya dilakukan pengemasan dan pengangkutan .
             Dalam pascapanen ,untuk menduga kematangan buah dapat dilakukan dengan berat jenis dari produk . Berat jenis dari produk dapat ditentukan dengan mengetahui volume produk tersebut. Volume bahan dapat ditentukan dengan menggunakan pengukran berdasarkan pendekatan aproksimasi (pendekatan geometri)  dengan menggunakan metode platform scale .
Dalam beberapa hal bentuk dapat di aproksimasi dengan salah satu dari bentuk geometri berikut :
      1.            Spheroid prolat
Yaitu bentuk bahan yang terjadi apabila sebuah bentuk elips berputar pada
sumbu panjangnya. Contoh: lemon
      2.            Spheroid oblat .
Yaitu bentuk bahan yang terjadi apabila sebuah elips berputar pada sumbu pendeknya. Contoh: Anggur
      3.            Right circular cone atau silinder .
Yaitu bentuk bahan menyerupai kerucut atau silinder. Contoh: wortel dan timun.
Dengan bentuk-bentuk geometri ini dapat diaprokmasikan.
              Tanaman sayuran dan buah dikelompokkan secara bebas berdasarkan karakteristik dari pascapanen serta suhu dan penyimpanan . Pengelompokkan dapat juga melalui resapan tanaman tersebut terhadap pH (keasaman), sanitasi,kebutuhan akan hara serta drainase .Perbedaan respon tanaman terhadap drainase kondisi tersebut menimbulkan keberagaman pada tanaman tersebut .Selain itu tanaman dapat juga dikelompokkan berdasarkan bagian yang bisa dimakan.
    Pengelompokkan (klasifikasi) botanis pada umumnya dilakukan berdasarkan keberagaman tipe bunga ,morfologi,dan kecocokan antar tanaman. Misalnya tanaman selada dalam divisi spermatophyta dan dalam sub kelas mondikotiledonae. Sejumlah besar selada dimakan mentah dan merupakan sayuran salad yang populer karena warna, tekstur, aroma serta umumnya mengandung kadar air yang tinggi .Buah dan sayur masing-masing karakteristik berbeda mulai dari rasa,aroma,dan bentuk .
          Pengamatan terhadap buah dan sayur penting dilakukan untuk melakukan sortasi atau grading agar mutu dan kualitasnya bisa menjadi lebih baik . Tiap-tiap buah dan sayur memiliki sifat fisik yang berbeda-beda. Perbedaan tingkat kematangan juga menyebabkan berbedanya sifat fisik dan kimianya .Sifat fisik buah dan sayur sangat penting dalam sortasi dan grading .Seringkali sortasi dan pengkelasan mutu buah dan sayur ditetapkan secara objektif dan kualitatif .
    Sortasi buah dan sayur memiliki permintaan pasar nasional mauoun internasional yang biasanya melihat mutu suatu produk dari nilai ukuran .warna mutu,rasa dll.Buah biasanya dibedakan berdasarkan struktur dinding buah .Klasifikasi berdasarkan dinding buah ini penting bila dikaitkan dengan penanganan pasca panen secara umum,karena buah dengan karakteristik dinding buah yang mirip akan mempunyai respon yang mirip terjadi perubahan lingkungan .
Pada dasarnya dinding buah terdiri atas tiga komponen yaitu :
      1.            Lapisan luar
      2.            Lapisan tengah
      3.            Lapisan dalam
     Beberapa buah mengalami keempukan setelah panen ,sesungguhnya hal ini terjadi salah satunya dalam penyimpanan .Tetapi perubahan selulosa tidak terlalu besar tetapi hemiselulosa dan peptopektin berubahnya besar sekali .Peranan kedua zat ini sangat penting dalam pengempukan buah artinya yaitu bahwa pektin yang hilang tersebut nampaknya diubah menjadi pektin yang mudah larut ,terbukti dengan meningkatnya pektin .
     Dalam kaitannya dengan variasi iklim terutama di daerah tropis ,dalam hal ini pemanenan telah diteliti bagaimana untuk menjaga hasilnya tetap maksimum.Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil panen adalah temperatur ,ketersediaan air dan dalam beberapa wilayah,lamanya waktu pemanenan hingga intensitas cahaya.Faktor ini mungkin digunakan sebagai acuan umum untuk menentukan tanah yang baik untuk pertumbuhan sayur-sayuran .Komposisi yang dialami dan hasil dari tanah tersebut digunakan sebagai tempat penanaman sayuran dan buah-buahan .
    Sayuran dan buah-buahan adalah bahan makanan yang banyak mengandung vitamin dan mineral,sehingga sayuran dan buah buahan berfungsi sebagai zat pengatur dalam tubuh.Perebusan sayuran yang dilakukan di panci tertutup akan menyebabkan sayuran menjadi hijau kecoklatan,ini disebabkan karena asam vilotile yang harusnya keluar pada saat memasak tidak keluar karena panci ditutup sehingga asam vilotile terseut bereaksi dengan klorofil yang menyebabkan warna menjadi coklat,sedangkan perebusan sayuran dengan panci terbuka asam volatilenya akan dapat keluar sehingga tidak bereaksi dengan klorofil dan tidak ada warna kecoklatan .
    Pada sayur yang mengalami proses blanching warnanya hijau muda karena asam volatilenya dapat keluar dari panci dan tidak bereaksi dengan klorofil ,suhu blanching mempunyai daya kerja memotong esterfital membentuk  klorofilid yang larut dalam air sehingga warnanya hijau segar .Tekstur sayuran yang mengalami proses blanching juga  masih renyah karena kadar air yang masuk ke dalam sayuran sedikit dibandingkan dengan yang direbus baik dengan ditutup maupun dibuka tutup pancinya .
1.      Tanda-tanda kerusakan pada sayuran dan buah-buahan :
2.      Kerusakan sayuran dan buahan sering terjadi akibat  benturan fisik,kehilangan air sehingga layu,serangan serangga ,dan serangan miroba.
3.      Busuk air pada buah dan sayur yang disebabkan oleh kepang yang membentuk spora ,pertumbuhan beberapa bakteri ditandai dengan adanya tekstur yang lunak .
4.      Perubahan warna  yang disebabkan oleh kepang yang mementuk spora berwarna hitam ,hijau,biru dan abu-abu .
5.      Bau alkohol dan rasa asam . Disebabkan oleh pertumbuhan  khamir atau bakteri asam laktat,misalnya pada sari buah.
    Sayuran adalah tanaman holtikultura ,umumnya memiliki waktu yang relatif pendek (kurang darri 1 tahun) dan merupakan tanaman sayuran.Buah adalah hasil perkawinan antara kepala putik dan benang sari. Umumnya buah merupakan tempat biji dan biasa digunakan sebagai pencuci mulut ,sayuran dan buah-buahan adalah sumber vitamin terutama vitamin A dan C serta zat-zat lain yang menunjang kecukupan gizi .
    Untuk mengetahui sifat  fisik buah dan sayur cukup dengan mengamati sifat,ukuran ,bentuk,tekstur,warna,dan penampakan.Sedangkan untuk mengetahui sifat kimia adalah dengan cara menguji bahan kimia sesuai dengan kandungan buat tesrsebut .
    Tanaman sayuran dikelompokkan secara bebas berdasarkan karakteristik dari pascapanen serta suhu dan penyimpanannya,dan dapat juga melalui respon tanaman terhadap pH,drainase,sanitasi,dan kebutuhan akan hara.Perbedaan respon tanaman terhadap beragam kondisi  tersebut menimbulkan keberagaman pada tanaman tersebut.Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium) dan merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki kandungan gizi ,vitamin,mineral dan pada umumnya sangat baik dikonsumsi setiap hari.Pada jeruk terdapat pigmen berkaroten,zeaxhantin, dan lutein.Pada buah jeruk warna kulit beraneka ragam,jeruk terasa kecut saat dimakan ini menandakan terdapat lebih banyak gizi dibanding jeruk yang manis .
    Pengelompokkan pada botanis umumnya dilakukan berdasarkan keberagaman tipe bunga,morfologi dan kecocokan antar tanaman.Pada pematangan buah-buahan dan sayuran terjadi perubahan seperti turgol sel,karbohidrat,protein dan lain-lain.
          Sayur-sayuran dan buah-buahan pada umunya mengandung kadar air yang tinggi. Buah dan sayuran masing-masing verietas memiliki karakteristik berbeda mulai dari rasa, aroma, dan bentuk. Pengamatan pada sifat fisik buah dan sayur penting dilakukan untuk sortasi atau grading agar mutu dan kualitasnya bias menjadi lebih baik.
          Tiap-tiap buah dan sayur memiliki sifat fisi yang berbeda-beda. Perbedaan tingkat kematangan juga menyebabkan perbedaan sifat fisik dan kimia. Sifat fisik penting untuk sortasi dan grading. Seringkali sortasi dan pengkelasan mutu buah dan sayur biasanya  ditetapkan secar objektif dan kuantitatif. Sifat fisik buah dan sayuran yang sering diamati yaitu warna, aroma, rasa, bentuk, berat, ukuran, dan dalamnya kekerasan. Biasanya dalam praktek sehari-hari sifat-sifat fisis ini diamati secara objektif, sedangkan berat ditentukan    secara objektif menggunakan timbangan. Sedangkan uji coba kimi dapat dilakukan terhadap pH, total asam padatan terlarut, dan vitamin C.
          Sortasi buah dan sayur dilakukan sesuai permintaan pasar nasional maupun internasional yang biasanya melihat satu produk dan nilai ukuran, mutu, rasa, dan lain-lain. Buah biasanya dibedakan berdasarkan struktur dinding buah. Klasifikasi berdasarkan dinding buah ini penting bila dikaitkan dengan penggunaan pasca panen secara umum, karena buah dengan karakteristik dinding buah yang mirip akan mempunyai responyang terhadap perubahan lingkungan.
          Bahan pangan pada umumnya dalam bentuk cairan dan padatan meskipun demikian bukan berarti bahan-bahan air tidak mengandung baha-bahan padat (solid) dan begitu juga sebaliknya, dalam bahan padat terdapat juga bahan cair. Pada bahan pangan uji sifat fisik biasanya dilakukan terhadap kekerasan, warna, rasa, dan bau bahan tersebut. Sedangkan uji kimai dapat dilakukan terhadap pH, total asam, dan kadar gula. Diantara sifat tersebut berat dan volume biasanya diapakai untuk pemutuan buah berdasarkan kualitas. Dalam kegiatan pasca panen lainnya seperti pengemasan dan pengangkuta sifat fisik sangat diperhatikan.
          Berat jenis dan sifat produk pertanian dapat digunakan untuk menduga kematangan dari buah. Volume merupakan salah satu sifat fisik yang banyak digunakan dalam perhitungan awal menduga sifat fisik yang lain seperti massa jenis. Volume bahan pangan dapat dihitunga dengan menggunakan pengukuran berdasarkan pendekatan aproksimasi (pendekatan geometris) dan dengan menggunakan metode platform scale.
          Komposisi setiap macam sayuran dan buah-buahan berbeda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
1. Perbedaan varietas
2. Keadaan cuaca tempat tumbuh
3. Pemeliharaan tanaman
4. Kondisi penyimpanan
Sayuran dan buah-buahan mempunyai kadar air yang tinggi yaitu sekitar 75-95%. Suatu jenis buah yang disebut unggul karena biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Produktivitas buah per pohon dalam suatu musim panen melebihi produktivitas tanaman buah lain yang sejenis.
2.      Dibandingkan dengan jenis lainnya, tanaman sudah mampu berproduksi walaupun umumnya relative lebih muda.
3.      Tanaman harus tahan hama penyakit, karena tanaman yang tumbuh sehat dan normal akan menghasilkan buah yang sehat dan penampilan yang menarik.
4.      Kelezatan aroma buah di atas rata-rata varietas bauh pada umumnya.
5.      Bentul, ukuran, dan warna buah beragam-ragam sehingga berpotensi ekspor.

2.3.3 Bahan dan Alat

2.3.3.1   Alat :

1.      Timbangan digital / manual
2.      Vernier caliper / jangka sorong
3.      Gelas ukur
4.      Benang

2.3.3.2   Bahan :

1.      Wortel 3  buah
2.      Cabe merah 3 buah
3.      Apel hijau 3 buah
4.      Jeruk 3 buah
5.      Air secukupnya

2.3.4 Metoda

1.      Ukur panjang ( dmayor ) ,lebar ( dmoderat  ) ,tebal ( dminor  ) untuk buah dan sayuran dengan menggunakan vernier caliper atau jangka sorong.
Sampel untuk masing-masing bahan adalah 3 butir,masukkan data ke tabel dan hitung rata-ratanya .
2.      Geometrid Mean Diameter [( dmayor  ) x ( dmoderat  ) x( dminor  )]1/3
3.      Spericity = ( GMD / dmayor  )
4.      Menentukan volume buah  : timbang tabung air + air  ( WWC ) dan timbang tabung +  air + buah yangg ditenggelamkan ( WWCF ).
5.      Hitung volume : volume = ( WWCF –WWC ) / DW .
6.      Hitung density dengan persamaan
Density = Berat / Volume





2.3.5 Hasil dan Pembahasan

2.3.5.1 Hasil

Tabel 8. Pengukuran Buah dan Sayur

Bahan

Sample
Rata-rata

1
2
3
Jeruk
dmayor
6,710 cm
6,420 cm
6,210 cm
6,447 cm
dmoderat
6,603 cm
6,215 cm
5,815 cm
6,211 cm
dminor
6,405 cm
4,635cm
5,125 cm
5,388 cm
Wortel
dmayor
11,000 cm
10,500 cm
11,300 cm
10,932 cm
dmoderat
4,105 cm
3,200 cm
4,335 cm
3,880 cm
dminor
1,620 cm
1,815 cm
2,000 cm
1,812 cm
Cabe
dmayor
11,000 cm
7,300 cm
6,100 cm
8,133 cm
dmoderat
0,705 cm
0,840 cm
0,920 cm
0,822 cm
Dminor
0,145 cm
0,210 cm
0,210 cm
0,188 cm
Apel
dmayor
7,615 cm
7,545 cm
7,615 cm
7,592 cm
dmoderat
7,535 cm
7,140 cm
7,130 cm
7,268 cm
dminor
6,935 cm
6,005 cm
7,045 cm
6,662 cm

Tabel 9. Kriteria Buah dan Sayur

Kriteria
Apel
Jeruk
Wortel
Cabe
GMD
7,160
5,989
4,242
1,060
Sphericity
0,942
0,928
1,163
0,138
WWC (ml )
500
500


Volume (cm 3)
0,203
0,110
73,798
4,774
DW (g/ml )
1000 
10000 


Density (g/cm3 )
16,350
951,060
0,919
0,780
WWCF (ml)
703,3
610



2.3.5.2 Pembahasan

        Pada praktikum objek tiga yaitu tentang sifat fisik buah dan sayur ,yang pertama dilakukan adalah mengukur panjang (dmayor ) ,lebar (dmoderat ),dan tebal (dminor ) dari bahan dengan menggunakan vernier caliper atau jangka sorong .Masing-masing dari bahan diambil tiga sampel.Pengukuran ini untuk menentukan ukuran dari bahan praktikum. Dari data yang diperoleh bahwa sampel pada masing-masing bahan memiliki ukuran yang berbeda .
        Pada sampel 3 buah  jeruk , panjang (dmayor ) yang didapatkan adalah 6,710 cm,6,420cm,6,210 cm,hasil pengukuran yang didapatkan dari ketiga sampel jeruk tersebut memiliki panjang yang tidak jauh berbeda.Begitupun dengan lebar (d moderat  ) dengan hasil 6,603 cm,6,215 cm,5,815 cm,nilai yang didapatkan pun tidak terlalu jauh berbeda .Sedangkan pada pegukuran tebal ( dminor  )  dari sampel jeruk ini didapatkan  bahwa pada sampel kedua tebal dari jeruk itu sendiri jauh berbeda dari tebal  sampel jeruk yang lainnya,nilai pengukuran yang didapatkan yaitu 6,405 cm,4,635 cm,dan 5,125 cm .
         Pada sampel 3 buah wortel,panjang (dmayor ) yang didapatkan adalah 11,300 cm, 10,500 dan 11,300 cm dan pada pengukuran panjang wortel ini sendiri pun didapatkan hasil yang hampir mendekati .Pada pengukuran lebar (d moderat  ) data pengukuran yang didapatkan adalah 4,105cm, 3,200 cm, 4,335 cm,pada pengukuran ini juga didapatkan bahwa salah satu dari sampel mimiliki lebar yg jauh berbeda dari sampel wortel yang lainnya.hal ini mungkin dapat disebabkan oleh kesalahan saat membaca alat ukur sendiri maupun disebabkan dari perbedaan ukuran wortel itu sendiri .Pada pengambilan data tebal ( dminor  )  didapatkan hasilnya yaitu 1,620cm, 1,815 cm dan 2,000 cm .
        Pada sampel 3 buah cabe,panjang (dmayor ) yang didapatkan adalah 11,000 cm, 7,300 cm, 6,100 cm .Data yang didapatkan dari pengukuran panjang cabe ini memilki nilai yang jauh berbeda antara ketiga sampel yang diukur,Ini disebabkan karena adanya perbedaan ukuran panjang dari cabe itu sendiri,karena ada sebagian dari buah cabe memiliki panjang yang bebeda-beda .Pada pengukuran lebar        (d moderat  )  didapatkan hasilnya yaitu 0,705 cm,0,840 cm,0,920 cm .lebar yang didapatkan tidak terlalu jauh berbeda.Pada pengukuran tebal ( dminor  )  didapatkan hasilnya yaitu 0,145 cm, 0 210 cm, 0,210 cm.Hasil pengukuran ini pun tidak jauh berbeda dari ketiga sampel yang diambil .
       Pada sampel 3 buah apel ,panjang (dmayor ) yang didapatkan adalah 7,615 cm, 7,545 cm, dan 7,615 cm .Dari data yang didapatkan panjang dari buah apel yang diukur relatif mendekati satu sama lain.Pada pengukuran lebar  (d moderat  ) didapatkan hasilnya yaitu  7,535 cm, 7,140cm, 7,130 cm.Dari pengukuran lebar buah apel satu sampel dari buah apel yang memiliki nilai yang lebih besar daripada 2 buah sampel yang lainnya,dapat dikarenakan oleh adanya perbedaan ukuran dari buah apel itu sendiri ada yang besar dan ada yang kecil dan mungkin dikarenakan adanya kesalahan dari pembaan alat ukur oleh praktikan .Pada pengukuran tebal ( dminor  )  dari buah apel didapatkan hasilnya yaitu  6,935 cm, 6,005 cm dan 7,045 cm .Data pengukuran yan didapatkan dari sampel ini juga memiliki  perbedaan nilai  yang sangat jauh,dapat disebabkan oleh perbedaan ukuran dari buah apel yang diukur.
       Untuk menentukan volume dari masing-masing buah dan sayur diperoleh dengan menggunakan data dari DW,WWC, WWCF serta massanya.Dari perhitungan yang dilakukan didapatkan volume apel 0,203 cm3,volume jeruk 0,110 cm3,pada pencarian volume buah dan sayur berbeda karena ukuran dari masing-masing bahan tersebut.
Untuk mencari volume buah adalah dengan menenggelamkan pada air yang memiliki ukuran tertentu dan pada praktikum ini jumlah airnya 500g/ml.Lalu bahan dimasukkan pada air tersebut sehingga perubahan nilai skala yang ditunjukkan setelah buah tersebut dutenggelamkan dapat kita ukur untuk menentukan volume bahan tersebut.Sedangkan untuk mencari volume sayur terlebih dahulu dengan cara mengukur jari-jari dasar, jari-jari atas serta tinggi dari bahan tersebut,setelah data didapatan lalu dihitung dengan menggunakan rumus. Hasil dari perhitungan tersebut menjadi volume dari bahan tersebut . Pengukuran dengan menggunakan metode ini digunakan karena buah dan sayur termasuk bahan yang mempunyai bentuk tak beraturan. Sehingga jika digunakan pengukuran dengan alat ukur, data hasil pengukuran menjadi tidak akurat karena semua bagian bahan dapat dijangkau alat ukur.
   Bahan yang digunakan memiliki bentuk bulat memanjang  ( prolate spheroid ) yaitu bentuk yang terjadi apabila sebuah bentuk elips berputar pada sumbu panjangnya,pada praktikum ini contohnya adalah buah jeruk dan buah apel .Sedangkan bahan yang digunakan yang memiliki bentuk kerucut berputar atau silinder adalah bentuk yang menyerupai kerucut atau silinder ( tabung ) ,contohnya  adalah wortel dan cabe     . 
         Aplikasi dari praktikum  ini pada Teknik Pertanian adalah mulai dari bentuk dan ukuran digunakan untuk analisis pemisahan biji-bijian dari bahan lain seperti partikel yang tidak diperlukan dan yang ikut tercampur ke dalam . Selain itu juga berguna dalam proses pengangkutan bahan pertanian agar tidak mudah rusak dalam perjalanan.Aplikaksi yang dapat digunakan di praktikum ini antara lain dari analisa bentuk dan ukuran digunakan dalam proses grading/pemisahan produk maupun dengan skala berat.Selanjutnya aplikasi dari praktikum ini penting untuk sortasi,penentuan kematangan,dan warna permukaan produk serta pada proses penyimpanan produk serta pada proses penyimpanan produk itu sendiri.
            Pengukuran dengan menggunakan benang dilakukan karena beberapa bahan pertanian seperti cabe yang memiliki bentuk yang tidak beraturan sehingga jika dilakukan pengukuran menggunakan penggaris maka akan berakibat beberapa bagian dari cabe tidak terukur atau tidak terjangkau alat ukur sehingga data yang didapatkan tidak akurat.
Bahan yang digunakan pada objek ini terdapat dua jenis bentuk prolate spheroid yang       memiliki bentuk bulat memanjang yang terjadi pada bahan seperti apel dan jeruk. Sedangkan bahan kedua adalah cabe dan wortel yang memiliki bentuk silinder kerucut berputar. Aplikasi yang dapat digunakan pada objek kali ini adalah pada alat grading dimana alat ini dapat digunakan untuk memisahkan bahan sesuai ukuran, warna kematangan dan indicator keteraturan bentuk.
Selain sebagai alat pemisahan sesuai mutu, analisa pada objek praktikum ini penting untuk aplikasi pengemasan. Dimana dalam pengemasan antara cabe, wortel dan bahan lain tentunya berbeda. Disinilah fungsi dari analisa bulk density untuk masing-masing bahan diperlukan bahkan untuk penyimpanan skala besar.

2.3.6 Kesimpulan dan Saran

2.3.6.1 Kesimpulan

        Dari praktikum  tentang sifat fisik buah dan sayur dapat disimpulkan bahwa untuk melihat dan membandingkan ukuran dari bentuk bahan dengan melihat panjang (dmayor ),lebar (dmoderat ),dan tebal (dminor ) pada masing-masing bahan Berdasarkan pengukuran yang dilakukan diketahui bahwa apel dan jeruk memiliki nilai sphericity yang hampir mendekati satu sama lain yaitu 0,942 untuk apel dan 0,928 untuk jeruk .Nilai sphericity menentukan bentuk kebulatan dari suatu benda ,jika nilai sphericity hampir mendekati 1 maka semakin bulat lahsuatu bahan atau benda tersebut .
        Nilai density terbesar ada pada jeruk yaitu 951,060,nilai density tersebut dipengaruhi oleh massa dan volume .Untuk wortel dan cabe memiliki bentuk bahan yang jauh dari bulat karena sphericity wortel 1,163 dan cabe 0,138.Secara nyata hal tersebut juga terbukti bahwa wortel dan cabe memiliki bentuk memanjang dan jauh dari bentuk bulat .

2.3.6.2 Saran

        Untuk mendapatkan data dan pemahaman yang baik dan benar,lakukanlah kegiatan praktikum dengan serius.Pahami cara mengguanakan alat sebelum melakukan praktikum.Pelajari terlebih dahulu materi tentang apa yang akan dipraktikumkan.Teliti dalam melihat nilai yang diperoleh dari pengukuran agar memperoleh hasil yang lebih baik dan akurat serta mengikuti apa yang diinstruksikan oleh asisten agar praktikum dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan jadwal . 

3 komentar: