III. Objek 3 (SIFAT FISIK BUAH DAN SAYUR)
2.3.1 Tujuan dan Manfaat
2.3.1.1 Tujuan
1. Menentukan Geometric Mean Diameter (GMD) (cm) .
2. Menentukan Sphericity .
3. Menentukan Densiity (g/cm3)
2.3.1.2 Manfaat
1.
Menentukan perbedaan sifat fisik yang ada
pada buah dan sayur .
2.
Meengetahui pentingnya sifat fisik buah
dan sayur untuk proses sortasi dan pengemasan .
3.
Mengetahui lapisan dinding buah .
4.
Mengetahui beberapa bentuk geometri pada buah dan sayur .
5.
Mengetahui kegunan berat jenis dari sifat
produk pertanian .
2.3.2 Tinjauan Pustaka
Sifat fisik buah-buahan dan sayur-sayuran yang sering
diamati adalah warna,aroma,rasa,bentuk, ukuran,dan kekerasan . Biasanya dalam
praktek sehari-hari sifat fisik ini diamati secara subjektif ,sedangkan berat
ditentukan secara objektif dengan menggunakan timbanga
Dalam
proses pasca panen pengetahuan akan sifat fisik buah dan sayur sangatlah
dibutuhkan . Diantara sifat fisik tersebut adalah berat dan vulume bahan.Berat
dan volume dapat ditentukan dengan mengetahui vulume bahan.Berat dan volume
dapat digunakan untuk pemilihan buah berdasarkan kualitas bahan untuk nantinya
dilakukan pengemasan dan pengangkutan .
Dalam pascapanen ,untuk menduga kematangan buah dapat
dilakukan dengan berat jenis dari produk . Berat jenis dari produk dapat
ditentukan dengan mengetahui volume produk tersebut. Volume bahan dapat
ditentukan dengan menggunakan pengukran berdasarkan pendekatan aproksimasi
(pendekatan geometri) dengan menggunakan
metode platform scale .
Dalam
beberapa hal bentuk dapat di aproksimasi dengan salah satu dari bentuk geometri
berikut :
1.
Spheroid
prolat
Yaitu bentuk bahan yang terjadi apabila sebuah bentuk elips berputar pada
sumbu panjangnya.
Contoh: lemon
2.
Spheroid
oblat .
Yaitu bentuk bahan yang terjadi apabila sebuah elips
berputar pada sumbu pendeknya. Contoh: Anggur
3.
Right
circular cone atau silinder .
Yaitu bentuk bahan
menyerupai kerucut atau silinder. Contoh: wortel dan timun.
Dengan bentuk-bentuk geometri ini
dapat diaprokmasikan.
Tanaman sayuran dan buah dikelompokkan secara bebas berdasarkan
karakteristik dari pascapanen serta suhu dan penyimpanan . Pengelompokkan dapat
juga melalui resapan tanaman tersebut terhadap pH (keasaman),
sanitasi,kebutuhan akan hara serta drainase .Perbedaan respon tanaman terhadap
drainase kondisi tersebut menimbulkan keberagaman pada tanaman tersebut .Selain
itu tanaman dapat juga dikelompokkan berdasarkan bagian yang bisa dimakan.
Pengelompokkan (klasifikasi) botanis pada umumnya dilakukan berdasarkan
keberagaman tipe bunga ,morfologi,dan kecocokan antar tanaman. Misalnya tanaman
selada dalam divisi spermatophyta dan
dalam sub kelas mondikotiledonae. Sejumlah besar selada dimakan mentah dan
merupakan sayuran salad yang populer karena warna, tekstur, aroma serta umumnya
mengandung kadar air yang tinggi .Buah dan sayur masing-masing karakteristik
berbeda mulai dari rasa,aroma,dan bentuk .
Pengamatan terhadap buah dan sayur penting dilakukan untuk melakukan
sortasi atau grading agar mutu dan kualitasnya bisa menjadi lebih baik .
Tiap-tiap buah dan sayur memiliki sifat fisik yang berbeda-beda. Perbedaan
tingkat kematangan juga menyebabkan berbedanya sifat fisik dan kimianya .Sifat
fisik buah dan sayur sangat penting dalam sortasi dan grading .Seringkali
sortasi dan pengkelasan mutu buah dan sayur ditetapkan secara objektif dan
kualitatif .
Sortasi buah
dan sayur memiliki permintaan pasar nasional mauoun internasional yang biasanya
melihat mutu suatu produk dari nilai ukuran .warna mutu,rasa dll.Buah biasanya
dibedakan berdasarkan struktur dinding buah .Klasifikasi berdasarkan dinding
buah ini penting bila dikaitkan dengan penanganan pasca panen secara
umum,karena buah dengan karakteristik dinding buah yang mirip akan mempunyai
respon yang mirip terjadi perubahan lingkungan .
Pada
dasarnya dinding buah terdiri atas tiga komponen yaitu :
1.
Lapisan luar
2.
Lapisan tengah
3.
Lapisan dalam
Beberapa
buah mengalami keempukan setelah panen ,sesungguhnya hal ini terjadi salah
satunya dalam penyimpanan .Tetapi perubahan selulosa tidak terlalu besar tetapi
hemiselulosa dan peptopektin berubahnya besar sekali .Peranan kedua zat ini
sangat penting dalam pengempukan buah artinya yaitu bahwa pektin yang hilang
tersebut nampaknya diubah menjadi pektin yang mudah larut ,terbukti dengan
meningkatnya pektin .
Dalam
kaitannya dengan variasi iklim terutama di daerah tropis ,dalam hal ini
pemanenan telah diteliti bagaimana untuk menjaga hasilnya tetap
maksimum.Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil panen adalah temperatur
,ketersediaan air dan dalam beberapa wilayah,lamanya waktu pemanenan hingga
intensitas cahaya.Faktor ini mungkin digunakan sebagai acuan umum untuk
menentukan tanah yang baik untuk pertumbuhan sayur-sayuran .Komposisi yang
dialami dan hasil dari tanah tersebut digunakan sebagai tempat penanaman
sayuran dan buah-buahan .
Sayuran dan
buah-buahan adalah bahan makanan yang banyak mengandung vitamin dan
mineral,sehingga sayuran dan buah buahan berfungsi sebagai zat pengatur dalam
tubuh.Perebusan sayuran yang dilakukan di panci tertutup akan menyebabkan
sayuran menjadi hijau kecoklatan,ini disebabkan karena asam vilotile yang
harusnya keluar pada saat memasak tidak keluar karena panci ditutup sehingga
asam vilotile terseut bereaksi dengan klorofil yang menyebabkan warna menjadi
coklat,sedangkan perebusan sayuran dengan panci terbuka asam volatilenya akan
dapat keluar sehingga tidak bereaksi dengan klorofil dan tidak ada warna
kecoklatan .
Pada sayur
yang mengalami proses blanching warnanya hijau muda karena asam volatilenya
dapat keluar dari panci dan tidak bereaksi dengan klorofil ,suhu blanching
mempunyai daya kerja memotong esterfital membentuk klorofilid yang larut dalam air sehingga
warnanya hijau segar .Tekstur sayuran yang mengalami proses blanching juga masih renyah karena kadar air yang masuk ke
dalam sayuran sedikit dibandingkan dengan yang direbus baik dengan ditutup
maupun dibuka tutup pancinya .
1.
Tanda-tanda
kerusakan pada sayuran dan buah-buahan :
2.
Kerusakan
sayuran dan buahan sering terjadi akibat
benturan fisik,kehilangan air sehingga layu,serangan serangga ,dan
serangan miroba.
3.
Busuk air
pada buah dan sayur yang disebabkan oleh kepang yang membentuk spora
,pertumbuhan beberapa bakteri ditandai dengan adanya tekstur yang lunak .
4.
Perubahan
warna yang disebabkan oleh kepang yang
mementuk spora berwarna hitam ,hijau,biru dan abu-abu .
5.
Bau
alkohol dan rasa asam . Disebabkan oleh pertumbuhan khamir atau bakteri asam laktat,misalnya pada
sari buah.
Sayuran adalah tanaman holtikultura
,umumnya memiliki waktu yang relatif pendek (kurang darri 1 tahun) dan
merupakan tanaman sayuran.Buah adalah hasil perkawinan antara kepala putik dan
benang sari. Umumnya buah merupakan tempat biji dan biasa digunakan sebagai
pencuci mulut ,sayuran dan buah-buahan adalah sumber vitamin terutama vitamin A
dan C serta zat-zat lain yang menunjang kecukupan gizi .
Untuk mengetahui sifat fisik buah dan sayur cukup dengan mengamati
sifat,ukuran ,bentuk,tekstur,warna,dan penampakan.Sedangkan untuk mengetahui
sifat kimia adalah dengan cara menguji bahan kimia sesuai dengan kandungan buat
tesrsebut .
Tanaman sayuran dikelompokkan secara bebas
berdasarkan karakteristik dari pascapanen serta suhu dan penyimpanannya,dan
dapat juga melalui respon tanaman terhadap pH,drainase,sanitasi,dan kebutuhan
akan hara.Perbedaan respon tanaman terhadap beragam kondisi tersebut menimbulkan keberagaman pada tanaman
tersebut.Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium) dan
merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki kandungan gizi
,vitamin,mineral dan pada umumnya sangat baik dikonsumsi setiap hari.Pada jeruk
terdapat pigmen berkaroten,zeaxhantin, dan lutein.Pada buah jeruk warna kulit
beraneka ragam,jeruk terasa kecut saat dimakan ini menandakan terdapat lebih
banyak gizi dibanding jeruk yang manis .
Pengelompokkan pada botanis umumnya
dilakukan berdasarkan keberagaman tipe bunga,morfologi dan kecocokan antar
tanaman.Pada pematangan buah-buahan dan sayuran terjadi perubahan seperti
turgol sel,karbohidrat,protein dan lain-lain.
Sayur-sayuran dan buah-buahan pada
umunya mengandung kadar air yang tinggi. Buah dan sayuran masing-masing
verietas memiliki karakteristik berbeda mulai dari rasa, aroma, dan bentuk.
Pengamatan pada sifat fisik buah dan sayur penting dilakukan untuk sortasi atau
grading agar mutu dan kualitasnya bias menjadi lebih baik.
Tiap-tiap buah dan sayur memiliki
sifat fisi yang berbeda-beda. Perbedaan tingkat kematangan juga menyebabkan
perbedaan sifat fisik dan kimia. Sifat fisik penting untuk sortasi dan grading.
Seringkali sortasi dan pengkelasan mutu buah dan sayur biasanya ditetapkan secar objektif dan kuantitatif.
Sifat fisik buah dan sayuran yang sering diamati yaitu warna, aroma, rasa,
bentuk, berat, ukuran, dan dalamnya kekerasan. Biasanya dalam praktek
sehari-hari sifat-sifat fisis ini diamati secara objektif, sedangkan berat
ditentukan secara objektif menggunakan
timbangan. Sedangkan uji coba kimi dapat dilakukan terhadap pH, total asam
padatan terlarut, dan vitamin C.
Sortasi buah dan sayur dilakukan
sesuai permintaan pasar nasional maupun internasional yang biasanya melihat
satu produk dan nilai ukuran, mutu, rasa, dan lain-lain. Buah biasanya
dibedakan berdasarkan struktur dinding buah. Klasifikasi berdasarkan dinding
buah ini penting bila dikaitkan dengan penggunaan pasca panen secara umum,
karena buah dengan karakteristik dinding buah yang mirip akan mempunyai
responyang terhadap perubahan lingkungan.
Bahan pangan pada umumnya dalam bentuk
cairan dan padatan meskipun demikian bukan berarti bahan-bahan air tidak
mengandung baha-bahan padat (solid) dan begitu juga sebaliknya, dalam bahan
padat terdapat juga bahan cair. Pada bahan pangan uji sifat fisik biasanya
dilakukan terhadap kekerasan, warna, rasa, dan bau bahan tersebut. Sedangkan
uji kimai dapat dilakukan terhadap pH, total asam, dan kadar gula. Diantara sifat
tersebut berat dan volume biasanya diapakai untuk pemutuan buah berdasarkan
kualitas. Dalam kegiatan pasca panen lainnya seperti pengemasan dan pengangkuta
sifat fisik sangat diperhatikan.
Berat jenis dan sifat produk pertanian
dapat digunakan untuk menduga kematangan dari buah. Volume merupakan salah satu
sifat fisik yang banyak digunakan dalam perhitungan awal menduga sifat fisik
yang lain seperti massa jenis. Volume bahan pangan dapat dihitunga dengan
menggunakan pengukuran berdasarkan pendekatan aproksimasi (pendekatan
geometris) dan dengan menggunakan metode platform
scale.
Komposisi
setiap macam sayuran dan buah-buahan berbeda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu :
1. Perbedaan
varietas
2.
Keadaan cuaca tempat tumbuh
3.
Pemeliharaan tanaman
4. Kondisi
penyimpanan
Sayuran dan buah-buahan mempunyai kadar air yang
tinggi yaitu sekitar 75-95%. Suatu jenis buah yang disebut unggul karena
biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Produktivitas
buah per pohon dalam suatu musim panen melebihi produktivitas tanaman buah lain
yang sejenis.
2. Dibandingkan
dengan jenis lainnya, tanaman sudah mampu berproduksi walaupun umumnya relative
lebih muda.
3. Tanaman
harus tahan hama penyakit, karena tanaman yang tumbuh sehat dan normal akan
menghasilkan buah yang sehat dan penampilan yang menarik.
4. Kelezatan
aroma buah di atas rata-rata varietas bauh pada umumnya.
5. Bentul,
ukuran, dan warna buah beragam-ragam sehingga berpotensi ekspor.
2.3.3 Bahan dan Alat
2.3.3.1 Alat :
1. Timbangan digital / manual
2.
Vernier caliper / jangka sorong
3.
Gelas
ukur
4.
Benang
2.3.3.2 Bahan :
1.
Wortel
3 buah
2.
Cabe
merah 3 buah
3.
Apel
hijau 3 buah
4.
Jeruk 3
buah
5.
Air
secukupnya
2.3.4 Metoda
1. Ukur panjang ( dmayor ) ,lebar (
dmoderat ) ,tebal ( dminor ) untuk buah dan sayuran
dengan menggunakan vernier caliper atau jangka sorong.
Sampel
untuk masing-masing bahan adalah 3 butir,masukkan data ke tabel dan hitung
rata-ratanya .
2.
Geometrid
Mean Diameter [( dmayor ) x (
dmoderat ) x( dminor )]1/3
3.
Spericity
= ( GMD / dmayor )
4. Menentukan
volume buah : timbang tabung air +
air ( WWC ) dan timbang tabung + air + buah yangg ditenggelamkan ( WWCF ).
5. Hitung
volume : volume = ( WWCF –WWC ) / DW .
6. Hitung
density dengan persamaan
Density =
Berat / Volume
2.3.5 Hasil dan Pembahasan
2.3.5.1 Hasil
Tabel 8. Pengukuran Buah dan Sayur
Bahan
|
|
Sample
|
Rata-rata
|
||
|
1
|
2
|
3
|
||
Jeruk
|
dmayor
|
6,710 cm
|
6,420 cm
|
6,210 cm
|
6,447 cm
|
dmoderat
|
6,603 cm
|
6,215 cm
|
5,815 cm
|
6,211 cm
|
|
dminor
|
6,405 cm
|
4,635cm
|
5,125 cm
|
5,388 cm
|
|
Wortel
|
dmayor
|
11,000 cm
|
10,500 cm
|
11,300 cm
|
10,932 cm
|
dmoderat
|
4,105 cm
|
3,200 cm
|
4,335 cm
|
3,880 cm
|
|
dminor
|
1,620 cm
|
1,815 cm
|
2,000 cm
|
1,812 cm
|
|
Cabe
|
dmayor
|
11,000 cm
|
7,300 cm
|
6,100 cm
|
8,133 cm
|
dmoderat
|
0,705 cm
|
0,840 cm
|
0,920 cm
|
0,822 cm
|
|
Dminor
|
0,145 cm
|
0,210 cm
|
0,210 cm
|
0,188 cm
|
|
Apel
|
dmayor
|
7,615 cm
|
7,545 cm
|
7,615 cm
|
7,592 cm
|
dmoderat
|
7,535 cm
|
7,140 cm
|
7,130 cm
|
7,268 cm
|
|
dminor
|
6,935 cm
|
6,005 cm
|
7,045 cm
|
6,662 cm
|
Tabel 9. Kriteria Buah dan Sayur
Kriteria
|
Apel
|
Jeruk
|
Wortel
|
Cabe
|
GMD
|
7,160
|
5,989
|
4,242
|
1,060
|
Sphericity
|
0,942
|
0,928
|
1,163
|
0,138
|
WWC (ml )
|
500
|
500
|
|
|
Volume (cm 3)
|
0,203
|
0,110
|
73,798
|
4,774
|
DW (g/ml )
|
1000
|
10000
|
|
|
Density (g/cm3
)
|
16,350
|
951,060
|
0,919
|
0,780
|
WWCF
(ml)
|
703,3
|
610
|
|
|
2.3.5.2 Pembahasan
Pada
praktikum objek tiga yaitu tentang sifat fisik buah dan sayur ,yang pertama
dilakukan adalah mengukur panjang (dmayor
) ,lebar (dmoderat ),dan
tebal (dminor ) dari bahan
dengan menggunakan vernier caliper
atau jangka sorong .Masing-masing dari bahan diambil tiga sampel.Pengukuran ini
untuk menentukan ukuran dari bahan praktikum. Dari data yang diperoleh bahwa
sampel pada masing-masing bahan memiliki ukuran yang berbeda .
Pada
sampel 3 buah jeruk , panjang (dmayor ) yang didapatkan adalah 6,710
cm,6,420cm,6,210 cm,hasil pengukuran yang didapatkan dari ketiga sampel jeruk
tersebut memiliki panjang yang tidak jauh berbeda.Begitupun dengan lebar (d moderat ) dengan hasil 6,603 cm,6,215 cm,5,815
cm,nilai yang didapatkan pun tidak terlalu jauh berbeda .Sedangkan pada
pegukuran tebal ( dminor )
dari sampel jeruk ini didapatkan
bahwa pada sampel kedua tebal dari jeruk itu sendiri jauh berbeda dari
tebal sampel jeruk yang lainnya,nilai
pengukuran yang didapatkan yaitu 6,405 cm,4,635 cm,dan 5,125 cm .
Pada sampel 3 buah wortel,panjang (dmayor ) yang didapatkan adalah 11,300
cm, 10,500 dan 11,300 cm dan pada pengukuran panjang wortel ini sendiri pun
didapatkan hasil yang hampir mendekati .Pada pengukuran lebar (d moderat ) data pengukuran yang didapatkan adalah
4,105cm, 3,200 cm, 4,335 cm,pada pengukuran ini juga didapatkan bahwa salah
satu dari sampel mimiliki lebar yg jauh berbeda dari sampel wortel yang
lainnya.hal ini mungkin dapat disebabkan oleh kesalahan saat membaca alat ukur
sendiri maupun disebabkan dari perbedaan ukuran wortel itu sendiri .Pada
pengambilan data tebal ( dminor )
didapatkan hasilnya yaitu 1,620cm, 1,815 cm dan 2,000 cm .
Pada sampel 3 buah cabe,panjang (dmayor ) yang didapatkan adalah 11,000
cm, 7,300 cm, 6,100 cm .Data yang didapatkan dari pengukuran panjang cabe ini
memilki nilai yang jauh berbeda antara ketiga sampel yang diukur,Ini disebabkan
karena adanya perbedaan ukuran panjang dari cabe itu sendiri,karena ada
sebagian dari buah cabe memiliki panjang yang bebeda-beda .Pada pengukuran
lebar (d moderat ) didapatkan hasilnya yaitu 0,705 cm,0,840
cm,0,920 cm .lebar yang didapatkan tidak terlalu jauh berbeda.Pada pengukuran
tebal ( dminor ) didapatkan
hasilnya yaitu 0,145 cm, 0 210 cm, 0,210 cm.Hasil pengukuran ini pun tidak jauh
berbeda dari ketiga sampel yang diambil .
Pada sampel 3 buah apel ,panjang (dmayor ) yang didapatkan adalah 7,615
cm, 7,545 cm, dan 7,615 cm .Dari data yang didapatkan panjang dari buah apel
yang diukur relatif mendekati satu sama lain.Pada pengukuran lebar (d moderat
) didapatkan hasilnya
yaitu 7,535 cm, 7,140cm, 7,130 cm.Dari
pengukuran lebar buah apel satu sampel dari buah apel yang memiliki nilai yang
lebih besar daripada 2 buah sampel yang lainnya,dapat dikarenakan oleh adanya
perbedaan ukuran dari buah apel itu sendiri ada yang besar dan ada yang kecil
dan mungkin dikarenakan adanya kesalahan dari pembaan alat ukur oleh praktikan
.Pada pengukuran tebal ( dminor )
dari buah apel didapatkan hasilnya yaitu
6,935 cm, 6,005 cm dan 7,045 cm .Data pengukuran yan didapatkan dari
sampel ini juga memiliki perbedaan
nilai yang sangat jauh,dapat disebabkan
oleh perbedaan ukuran dari buah apel yang diukur.
Untuk menentukan volume dari
masing-masing buah dan sayur diperoleh dengan menggunakan data dari DW,WWC,
WWCF serta massanya.Dari perhitungan yang dilakukan didapatkan volume apel
0,203 cm3,volume jeruk 0,110 cm3,pada pencarian volume
buah dan sayur berbeda karena ukuran dari masing-masing bahan tersebut.
Untuk mencari
volume buah adalah dengan menenggelamkan pada air yang memiliki ukuran tertentu
dan pada praktikum ini jumlah airnya 500g/ml.Lalu bahan dimasukkan pada air
tersebut sehingga perubahan nilai skala yang ditunjukkan setelah buah tersebut
dutenggelamkan dapat kita ukur untuk menentukan volume bahan tersebut.Sedangkan
untuk mencari volume sayur terlebih dahulu dengan cara mengukur jari-jari dasar,
jari-jari atas serta tinggi dari bahan tersebut,setelah data didapatan lalu
dihitung dengan menggunakan rumus. Hasil dari perhitungan tersebut menjadi
volume dari bahan tersebut .
Pengukuran dengan menggunakan metode ini digunakan karena buah dan sayur
termasuk bahan yang mempunyai bentuk tak beraturan. Sehingga jika digunakan
pengukuran dengan alat ukur, data hasil pengukuran menjadi tidak akurat karena
semua bagian bahan dapat dijangkau alat ukur.
Bahan yang digunakan memiliki bentuk bulat
memanjang ( prolate spheroid ) yaitu bentuk yang terjadi apabila sebuah
bentuk elips berputar pada sumbu panjangnya,pada praktikum ini contohnya adalah
buah jeruk dan buah apel .Sedangkan bahan yang digunakan yang memiliki bentuk
kerucut berputar atau silinder adalah bentuk yang menyerupai kerucut atau silinder
( tabung ) ,contohnya adalah wortel dan
cabe .
Aplikasi dari praktikum ini pada Teknik Pertanian adalah mulai dari
bentuk dan ukuran digunakan untuk analisis pemisahan biji-bijian dari bahan
lain seperti partikel yang tidak diperlukan dan yang ikut tercampur ke dalam .
Selain itu juga berguna dalam proses pengangkutan bahan pertanian agar tidak
mudah rusak dalam perjalanan.Aplikaksi yang dapat digunakan di praktikum ini
antara lain dari analisa bentuk dan ukuran digunakan dalam proses grading/pemisahan
produk maupun dengan skala berat.Selanjutnya aplikasi dari praktikum ini
penting untuk sortasi,penentuan kematangan,dan warna permukaan produk serta
pada proses penyimpanan produk serta pada proses penyimpanan produk itu
sendiri.
Pengukuran dengan menggunakan benang
dilakukan karena beberapa bahan pertanian seperti cabe yang memiliki bentuk
yang tidak beraturan sehingga jika dilakukan pengukuran menggunakan penggaris
maka akan berakibat beberapa bagian dari cabe tidak terukur atau tidak terjangkau
alat ukur sehingga data yang didapatkan tidak akurat.
Bahan yang
digunakan pada objek ini terdapat dua jenis bentuk prolate spheroid yang memiliki bentuk bulat memanjang yang
terjadi pada bahan seperti apel dan jeruk. Sedangkan bahan kedua adalah cabe
dan wortel yang memiliki bentuk silinder kerucut berputar. Aplikasi yang dapat
digunakan pada objek kali ini adalah pada alat grading dimana alat ini dapat digunakan untuk memisahkan bahan
sesuai ukuran, warna kematangan dan indicator keteraturan bentuk.
Selain sebagai
alat pemisahan sesuai mutu, analisa pada objek praktikum ini penting untuk
aplikasi pengemasan. Dimana dalam pengemasan antara cabe, wortel dan bahan lain
tentunya berbeda. Disinilah fungsi dari analisa bulk density untuk masing-masing bahan diperlukan bahkan untuk
penyimpanan skala besar.
2.3.6 Kesimpulan dan Saran
2.3.6.1 Kesimpulan
Dari praktikum tentang sifat fisik buah dan sayur dapat
disimpulkan bahwa untuk melihat dan membandingkan ukuran dari bentuk bahan
dengan melihat panjang (dmayor ),lebar
(dmoderat ),dan tebal (dminor ) pada masing-masing
bahan Berdasarkan pengukuran yang dilakukan diketahui bahwa apel dan jeruk
memiliki nilai sphericity yang hampir mendekati satu sama lain yaitu 0,942
untuk apel dan 0,928 untuk jeruk .Nilai sphericity
menentukan bentuk kebulatan dari suatu benda ,jika nilai sphericity hampir mendekati 1 maka semakin bulat lahsuatu bahan
atau benda tersebut .
Nilai density terbesar ada pada jeruk yaitu
951,060,nilai density tersebut dipengaruhi oleh massa dan volume .Untuk wortel
dan cabe memiliki bentuk bahan yang jauh dari bulat karena sphericity wortel 1,163 dan cabe 0,138.Secara nyata hal tersebut
juga terbukti bahwa wortel dan cabe memiliki bentuk memanjang dan jauh dari
bentuk bulat .
2.3.6.2 Saran
Untuk mendapatkan data dan pemahaman
yang baik dan benar,lakukanlah kegiatan praktikum dengan serius.Pahami cara
mengguanakan alat sebelum melakukan praktikum.Pelajari terlebih dahulu materi
tentang apa yang akan dipraktikumkan.Teliti dalam melihat nilai yang diperoleh
dari pengukuran agar memperoleh hasil yang lebih baik dan akurat serta
mengikuti apa yang diinstruksikan oleh asisten agar praktikum dapat berjalan
dengan lancar dan sesuai dengan jadwal .
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapustq sangat membantu sekali
BalasHapusDapusnya gaada ya kak?
BalasHapus