BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Dari
pelaksanaan praktikum Ilmu Ukur Wilayah yang telah dilaksanakan oleh kelompok III
mulai dari objek Alat Ukur Sederhana hingga objek Spot Height dapat diambil kesimpulan yaitu, Pengukuran menggunakan Alat Ukur Sederhana
data yang diperoleh tidak selalu akurat, karena ada beberapa faktor diantaranya
alat yang kondisinya sudah tidak baik dan ketelitian dari seorang pengukur.Penggambaran
poligon bisa dilakukan setelah didapatkan koordinat X dan Y. Koordinat ini
diperoleh dari pengolahan data pada rumus 15. Poligon yang didapatkan yaitu
poligon tertutup sempurna. GIS berguna untuk pembuatan kontur, pembuatan peta
tanah, mengetahui pembukaan lahan pertanian, serta lahan yang kurang baik untuk
melakukan penanaman tanaman dan bisa mengetahui kawasan yang efektif untuk
pariwisata dan lain-lain. Output yang dihasilkan yaitu berupa peta yang telah
teregistrasi.Pemetaan Detail Situasi dapat dilakukan dengan pengambilan data
setiap sudut dari bangunan yang ada maupun buatan alam, seperti gedung, jalan,
koridor, lampu jalan, pohon, plank,
dan lainnya. Pada Spot Height dapat
diketahui bentuk permukaan bumi pada bidang datar. Jika garis kontur rapat maka
menunjukkan daerah yang terjal. Sedangkan jika garis kontur jarang, menunjukkan
bentuk permukaan bumi yang landai. Kesalahan yang sering terjadi pada saat
praktikum berlangsung diantaranya faktor alam salah satunya angin yang bertiup
kencang, sinar matahari yang terik dapat mengganggu proses kerja theodolite, pohon yang menghalangi
dan posisi gedung yang menghalangi penembakan theodolit, kondisi alat yang
kurang baik dan kesalahan dari manusia (human
error) seperti tidak telitinya pengukur ketika melihat hasil pengukuran
dari alat yang digunakan.
3.2.Saran
Demi kesempurnaan
praktikum periode selanjutnya, disarankan agar :
1.
Praktikan melakukan
praktikum dengan keseriusan agar praktikum dapat berjalan lancar.
2.
Untuk penggunaan alat
praktikum hendaknya praktikan berhati-hati, karena alat yang digunakan sangat
sensitif dan harganya cukup mahal.
3.
Untuk pengambilan data
diperlukan keseriusan, jika tidak hal ini bisa berpengaruh terhadap hasil
gambar yang akan dibuat.
4.
Untuk penggambaran
diperlukan ketelitian dan kesabaran, karena data yang digunakan tidak selalu
benar dan akurat
5.
Untuk asisten, sebaik nya
tidak untuk terlalu berlebihan dalam meyikapi praktikan, karena praktikan pun
tidak ada yang lengah menhadapi tugas yang diberikan oleh asisten. Hanya saja
praktikan butuh waktu yang relevan untuk menyelesaikan semua nya. Praktikan
juga baru belajar, jadi sangat tidak mungkin ketika awal diajarkan, praktikan
langsung bisa menyelesaikan tugas dengan baik dan sempurna. Jika asisten
menyikapi praktikan dengan baik, pasti tidak timbul kesan yang buruk dari
praktikan untuk semua asisten.
6.
Untuk praktikan, jangan
pernah melalaikan waktu ketika praktikum di lapangan maupun menyelesaikan tugas
akhir pribadi dan kelompok. Karena resiko nya akan sangat besar. Pertama, semua
titik yang akan diambil di lapangan tidak akan terambil semua sehingga akan
menyebabkan praktikan masuk ke ruang sidang.
7.
Ada baiknya selama
praktikum berlangsung, asisten mendampingi praktikan. Sehingga tidak ada
terjadi kesalahan yang sebenarnya tidak harus terjadi.
8.
Diharapkan disiplin waktu
bagi praktikan, karena jika praktikum dimulai tidak sesuai dengan wasktu yang
telah ditentukan maka praktikum yang berlangsung semakin lama dan jadwal pulang
praktikum lebih lama.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1983. Ukur Tanah 2. Jurusan Teknik Sipil PEDC
: Bandung
Anonim.
2011. Titik Tinggi.
http://www.scribd.com/doc/101198473/13/Titik
Tinggi-Spot-Height(diakses pada
tanggal 4
April 2016
pukul 19.27 WIB)
Barus, B dan U.S.
Wiradisastra. 2000.Sistem Informasi dan
Geografis : Bogor.
Basuki, Slamet. 2005. Ilmu
Ukur Wilayah.Universitas Gadjah Mada Press : Yogyakarta.
Basuki,
Slamet. 2006. Ilmu Ukur Tanah.Universitas
Gadjah Mada Press : Yogyakarta.
Budiono, M. dan
kawan-kawan. 1999. Ilmu Ukur Tanah.
Angkasa : Bandung.
Cooper,W.D.1985.
Instrumentasi Elektronik Dan Teknik
Pengukuran. Erlangga : Jakarta.
Darmaji, A. 2006. Aplikasi Pemetaan Digital dan Rekayasa
Teknik Sipil dengan Autocad Development. ITB : Bandung.
Darwis.Irwan.1995.Penuntun Paraktikum Ilmu Ukur Tanah.Faperta
Universitas Andalas : Padang.
Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. 1999. Kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan. Depdikbud : Jakarta.
Departemen
Pendidikan Nasional RI. 2003. Standar
Kompetensi Nasional Bidang SURVEYING. Bagian Proyek Sistem Pengembangan :
Jakarta.
Gayo, Yusuf., dan
kawan-kawan. 2005. Pengukuran Topografi
dan Teknik Pemetaan. PT. Pradjna Paramita : Jakarta.
Gayo.
2005. Pengukuran Topografi dan Teknik
Pemetaan. Jakarta : PT Pradjina Paramita
Grup
XIII 2008. Laporan Praktikum Ilmu Ukur
Tanah. Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala : Banda Aceh
Gumilar, I. 2003. Penggunaan Computer Aided Design (CAD) pada
Biro Arsitek. Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI : Bandung.
Gunarso,
P. dan kawan-kawan. 2004. Modul Pelatihan
SIG : Pemkab Malinau
Hasanudin, M. dan
kawan-kawan. 2004. Survai dengan GPS.
Pradnya Paramita : Jakarta.
Hayati, S. 2003. Aplikasi Geographical Information System
untuk Zonasi Kesesuaian Lahan Perumahan di Kabupaten Bandung. Lembaga
Penelitian UPI : Bandung.
Hendriatiningsih,
S. 1990. Engineering Survey. Teknik
Geodesi FPTS ITB : Bandung
Hendriatiningsih,
S. 1990. Engineering Survey. Teknik
geodesi FPTS ITB : Bandung.
Kasmat Yusus.2012. pengertian
kontur dan kemiringan lereng. http://kasmatyusufgeo10.blogspot.com/2012/11/pengertian-kontur-dan-kemiringan-lereng.html (Diakses 4 April 2016 pukul 10:16 WIB)
Kusminingrum, N.
dan G. Gunawan. 2003. Evaluasi dan
Strategi Pengendalian Pencemaran Udara di Kota-Kota Besar di Indonesia.
Jurnal Litbang Jalan Volume 20 No.1 Departemen Pekerjaan Umum : Bandung.
Lanalyawati. 2004.
Pengkajian Pengelolaan Lingkungan Jalan
di Kawasan Hutan Lindung (Bedugul Bali). Jurnal Litbang Jalan Volume 21
No.2 Juli. Departemen Pekerjaan Umum : Bandung.
Masri, RM. 2007. Kajian Perubahan Lingkungan Zona Buruk untuk
Perumahan. SPS IPB : Bogor.
Melani, D. 2004. Aplikasi Geographical Information System
untuk Zonasi Kesesuaian Lahan Perumahan di Kabupaten Sumedang. Jurusan
Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI : Bandung.
Mira, S. 1988. Poligon. Teknik Geodesi FTSP ITB : Bandung.
Mira,
S. 1998. Poligon. Teknik Geodesi FPTS
ITB : Bandung
Mira,
S. 1998. Ukuran Tinggi Teliti. Teknik
Geodesi FPTS ITB : Bandung
Mira, S. R.M. 1988. Ukuran Tinggi Teliti. Teknik Geodesi
FTSP ITB : Bandung.
Mulyani, S.Y.R dan
Lanalyawati. 2004. Kajian Kebijakan dalam
Pengelolaan Lingkungan Jalan di Kawasan Sensitif. Jurnal Litbang Jalan Volume
21 No.1 Maret. Departemen Pekerjaan Umum. Bandung.
Parhasta, E. 2002.
Tutorial Arcview SIG Informatika : Bandung.
Pendidikan Teknik
Bangunan. 2005. Struktur Kurikulum
Program Studi Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI : Perencanaan Institut
Teknologi Bandung.
Purwaamijaya, I.M.
2005a. Analisis Kemampuan Lahan di
Kecamatan- Kecamatan yang Dilalui Jalan Soekarno-Hatta di Kota Bandung Jawa
Barat. Jurnal Permukiman ISSN : 0215- 0778 Volume 21 No.3 Desember 2005.Departemen
Pekerjaan Umum : Badan Penelitian dan Pengembangan. Bandung.
Purwaamijaya, I.M.
2005b. Analisis Kemampuan Lahan sebagai
Acuan Penyimpangan Gejala Konversi Lahan Sawah Beririgasi Menjadi Lahan
Perumahan di Koridor Jalan Soekarno- Hatta Kota Bandung. Jurnal Informasi Teknik
ISSN : 0215-1928 No.28 – 2005.
Purwaamijaya, I.M.
2005c. Pola Perubahan Lingkungan yang
Disebabkan oleh Prasarana dan Sarana Jalan (Studi Kasus : Jalan Soekarno-Hatta
di Kota Bandung Jawa Barat). Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Purwaamijaya, I.M.
2006. Ilmu Ukur Tanah untuk Teknik Sipil.
FPTK UPI : Bandung.
Purworaharjo,U.
1982. Hitung proyeksi Geodesi (Proyeksi
Peta). Teknik Geodesi Fakultas Teknik Sipil
Purworaharjo,U.
1986. Ilmu Ukur Tanah Seri A Pengukuran
Tinggi. Teknik Geodesi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut
Teknologi Bandung.
Purworaharjo,U.
1986. Ilmu Ukur Tanah Seri B Pengukuran
Horisontal. Teknik Geodesi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut
Teknologi Bandung.
Purworaharjo,U.
1986. Ilmu Ukur Tanah Seri C Pemetaan
Topografi. Teknik Geodesi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut
Teknologi Bandung.
Sapiie
S,Nishino O. 1979. Pengukuran Dan
Alat-Alat Ukur Listrik. Pradnya Paramita : Jakarta.
Staf Ukur Tanah.
1982. Petunjuk Penggunaan Planimeter.
Pusat Pengembangan Penataran Guru
Sudaryatno. 2009. Petunjuk
Praktikum Ilmu Ukur Tanah. Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
: Yogyakarta
Supratman,
A. 2002. Geometrik Jalan Raya. FPTK
IKIP : Bandung
Supratman, A.,dan
I.M Purwaamijaya. 1992. Modul Ilmu Ukur
Tanah. FPTK IKIP : Bandung.
Supratman, A.,dan
I.M Purwaamijaya. 1992. Pengukuran
Horizontal. FPTK IKIP : Bandung
Susanto dan
kawan-kawan. (1994). Modul : Pemindahan
Tanah Mekanis. FPTK IKIP : Bandung.
Teknologi.
Bandung. Supratman, A.. 2002. Geometrik
Jalan Raya. FPTK IKIP : Bandung.
Warsito,S.1988.
Teknik Ukur Dan Piranti Ukur. PT Elex
Media Komputindo : Jakarta.
Wongsotjitro,
Soetomo. 1964. Ilmu
ukur tanah. Kanisius : Jakarta.
Wongsotjitro.
1980. Ilmu Ukur Tanah. Kanisius : Yogyakarta.
Yefrican.
2010. Alat Ukur Dan Teknik Pengukuran.
https://dekop.files.wordpress.com
(Diakses tanggal 10 Februari 2016,11.00 WIB).
Yefrican.
2011. Sistem Pengukuran Teknik. http://yefrichan.files.wordpress.com (Diakses
tanggal 10 Februari 2016,11.20 WIB).
Yulianto,
W. 2004. Aplikasi AUTOCAD 2002 untuk
Pemetaan dan SIG. Gramedia : Jakarta.