Rabu, 18 Januari 2017

Global Positioning System (GIS)



2.3  GLOBAL POSITIONING SYSTEM


2.3.1. Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka berkembang pula alat-alat yang canggih yang dapt membantu manusia dalm mengerti perkembangan yang terjadi di tengah kehidupan ini, sebagai manusia modern di era yang serba canggih dan berteknologi ini kita harus mengikuti perkembangan apa saja yang terjadi baik perkembangan di dalam negeri maupun luar negeri, salah satunya adalah dengan, mengetahai teknologi canggih yaitu GPS (global positioning system).
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini banyak sedikitnya sangat berpengaruh pada Indonesia tentunya. Terutama GPS yang banyak menarik perhatian masyarakat, karena dengan GPS banyak hal dapat diketahui dengan mudah seperti di bidang pertanian, kehutanan, kalautan, dan bidang-bidang lainnya yang berteknologi.
           

2.3.2. Tujuan

          Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1.             Memperkenalkan GPS kepada praktikan;
2.             Untuk mengetahui besar elevasi pada patok utama.

2.3.3. Manfaat

          Adapun manfaat dari praktikum ini adalah :
1.             Mengetahui cara penggunaan GPS dan mampu menggunakannya;
2.             Mengetahui pengukuran besar elevasi pada patok utama;
3.             Sebagai alat navigasi seperti kompas
4.             Sebagai penunjang alat jalan
5.             Dapat mengaplikasikan GPS
6.             Mengetahui kegunaaan GPS dibidang teknik pertanian.




2.3.4.   Tinjauan Pustaka

          GPS (Global Positioning System) adalah sistem navigasi yang menggunakan satelit MEO (Medium Earth Orbit atau Middle Earth Orbit) yang mengelilingi bumi sehingga penerima sinyal dipermukaan bumi dapat menangkap sinyalnya. Satelit mengorbit pada ketinggian 12.000 mil diatas permukaan bumi dan mampu mengelilingi bumi dua kali dalam 24 jam.
          Sejarah GPS(Global Positioning System) dimulai dari awal tahun 1960-an saat Departemen Pertahanan (Depran) Amerika Serikat, merasa perlu memiliki sistem navigasi yang akurat, dapat berfungsi secara global, dalam segala cuaca dan tersedia setiap saat. Berbagai pendekatan dan teknologi diuji coba sampai akhirnya pada akhir tahun 1973 Depnas Amerika Serikat menyetujui pelaksanaan uji coba satelit Naustar yang menjadi generasi pertama disatelit GPS. Hingga tahun 1983, masa pemerintahan Ronald Reagen mengizinkan penggunaan GPS untuk pegawai sipil setelah terjadi insiden pesawat Korean Airlines, penerbangan 007 yang dianggap nyasar melintasi perbatasan Uni Soviet. Sejak saat itu Uni Soviet GPS mulai disiapkan untuk dipergunakan oleh kalangan sipil secara Internasional terutama untuk kalangan penerbangan dan kelautan.
          Jenis – jenis GPS antara lain :
a.              Berdasarkan kebutuhan pemakaiannya
1.             GPS tracking system (GIS);
2.             GPS geodetik;
3.             GPS pemetaan;
4.             GPS bluetooth.

b.             Berdasarkan dari tingkat akurasi receiver GPS
          Receiver GPS merupakan alat atau perangkat yang digunakan untuk menerima dan menyimpan data yang dikirim oleh satelit GPS.
          Berdasarkan dari tingkat akurasi receiver GPS dibagi menjadi 3 tipe :
1.             Receiver tipe navigasi (handheld receiver);
2.             Receiver tipe pemetaan (mapping);
3.             Receiver tipe geodetik.
          Perangkat GPS menerima sinyal dari satelit dan kemudian melakukan perhitungan sehingga pada tampilan umum dapat diketahui posisi dalam lintang dan bujur, kecepatan dan waktu, disamping itu juga di informasikan serpti jarak dan waktu posisi nyang di tampilkan merupakan sistem referensi geodetik WGS-84 dan waktu merupakan referensi USN (U.S Naval observacy time).
          Prinsip kerja GPS adalah pengukuran jarak (range) antara GPS receiver dengan satelit. Satelit juga memberikan informasi lokasi orbit dimana saat itu satelit berada diatas permukaan bumi. GPS dapat bekerja seperti ini, apabila kita mengetahui jarak tepat kita dari satelit di angkasa, maka kita dapat mengasumsikan bahwa kita berada disuatu titik disebuah permukaan dengan radius imaginer yang sama dengan radius satelit. Apabila kita mengetahui dengan tepat jarak kita dari dua buah satelit maka dapat diasumsikan bahwa kita berada disebuah titik di daerah perpotongan antara dua satelit tersebut. Jarak diketahui dengan menghitung antara lama waktu yang ditempuh oleh gelombang dengan kecepatan rambat gelombang. Oleh karena itu GPS biasanya menggunakan jam atom sebagai panduan waktu dasar waktunya. 
          Satelit GPS melingkari bumi dua kali sehari dalam orbit yang sangat tepat dan mengirimkan sinyal informasi ke bumi. Penerima GPS menerima informasi ini dan triangulasi yang digunakan untuk menghitung lokasi pasti pengguna.Pada dasarnya, penerima GPS membandingkan waktu sinyal yang ditransmisikan oleh satelit dengan waktu yang telah diterima. Perbedaan Waktu akan memberitahu penerima GPS seberapa jauh satelit tersebut. Sekarang, dengan pengukuran jarak dari satelit, receiver (GPS) dapat menentukan posisi pengguna dan menampilkannya pada peta elektronik pada unit GPS.
          Secara umum ada tiga segmen dalam sistem GPS yaitu segmen sistem kontrol, segmen satelit, dan segmen pengguna.
a.              Segmen sistem kontrol
          Secara umum segmen sisten control berfungsi mengontrol dan memantau operasional satelit dan memastikan bahwa berfungsi sebagiamana mestinya.
Fungsi ini mencakup beberapa tugas :
1.             Menjaga agar semua satelit masing-masing berada pada posisi orbit yang seharusnya (station keeping);
2.             Memantau dan menjaga kesehatan dari semua subsistem satelit;
3.             Memantau panel matahari satelit, level daya baterai;
4.             Menentukan dan menjaga waktu system GPS.
b.             Segmen satelit
          Satelit GPS dapat dianalogikan sebagai stasiun radio angkasa, yang diperlengkapi dengan antena-antena untuk mengirim dan menerima sinyal –sinyal gelombang. Sinyal-sinyal ini selanjutnya diterima oleh receiver GPS didekat permukaan bumi, dan digunakan untuk menentukan informasi posisi, kecepatan, maupun waktu.
          Selain itu satelit GPS juga dilengkapi dengan peralatan untuk mengontrol attitude satelit. Satelit-satelit GPS dapat dibagi atas beberapa generasi yaitu ; blok I, blok II, blok IIA, blok IIR dan blok IIF. Hingga april 1999 ada 8 satelit blok II, 18 satelit blok II A dan 1 satelit blok II R yang operasional.
c.              Segmen pengguna
          Segmen pengguna terdiri dari para pengguna satelit GPS di manapun berada. Dalam hal ini alat penerima sinyal GPS (GPS receiver) diperlukan  untuk menerima dan memproses sinyal -sinyal dari satelit GPS untuk digunakan dalam penentuan posisi, kecepatan dan waktu. Komponen utama dari suatu receiver GPS secara umum adalah antena dengan pre-amplifier, bagian RF dengan pengidentifikasi sinyal dan pemproses sinyal, pemproses mikro untuk pengontrolan receiver, data sampling dan pemproses data (solusi navigasi), osilator presisi , catu daya, unit perintah dan tampilan, dan memori serta perekam data.
          Struktur sinyal GPS merupakan bagian gelombang mikro dari spektrum gelombang elektromagnetik. Dari segi pemancaran sinyal, GPS disebut sebagai sistem pasif, karena pada kenyataannya hanya satelit yang memancarkan sinyal, sedangkan receiver GPS dipermukaan bumi berfungsi sebagai penerima sinyal.
Gambar 8.  GPS (Global Positioning System)
                                                                 Sumber : www.google.com
          Marking (waypoint) tujuannya adalah untuk mendapatkan koordinat dari suatu titik pada saat melakukan survey. Sedangkan tracking merupakan proses akuisi data dan titik koordinat secara otomatis berdasarkan yang dilalui dan data tersebut disimpan pada kartu memori yang ada pada GPS.
          Cara marking adalah dengan menekan tombol enter lama lalu muncul tampilan pagemark waypoint, ini adalah teknik dasar dalam pemetaan data, koordinat, tetapi jika berhenti secara langsung atau terus bergerak, maka dapat menggunakan fasilitas mainoverboard, akan diperoleh capturing data koordinat atau waypoint
          Pada GPS cara tracking adalah:
1.             main menu > tekan enter  
2.             pada icon track , pastikan log pada posisi ON
3.             untuk mengatur setting track log , arahkan highlight ke setup > enter
4.             untuk menghapus track log, arahkan highlight ke clear > enter
5.             untuk menyimpan waypoint langsung secara default, arahkan highlight ke OK > enter
6.             jika ingin mengubah nama waypoint arahkan highlight ke kolom tersebut > enter dan beri nama waypoint sesui keinginan.
          Sinyal GPS terdiri atas:
1.             Data Kode
          Data Kode GPS terdiri atas 2 kode yakni C/A (coarse acquisition) dan P (precision). Kedua kode tersebut terdiri atas kode biner yang berisi angka 0 dan 1, yang sering disebut sebagai chips atau codes. Kode C/A memiliki rate sebesar 1.023 MBps (million bits per second) sedangkan Kode P 10.23 MBps. Setiap satelit baru dapat mengulang kembali kode P setelah 37 minggu. Receiver GPS harus dapat membedakan transmisi kode P dari masing-masing satelit. Caranya adalah dengan memberikan informasi minggu tertentu kepada satu satelit tertentu. Sebagai contoh, jika kita menggunakan GPS dan dilayar menampilkan SV14 (space vehicle 14) maka ini berarti satelit tersebut mentransmisikan data kode P untuk minggu ke 14. Kode C/A memiliki bit 10 kali lebih lambat dari kode P. Hal tersebut membuat proses identifikasi kode C/A mudah. Oleh karena itu kode C/A dapat ditransmisikan oleh masing-masing satelit dan informasi ini dapat diulang setiap 1 milidetik. Data inilah yg digunakan untuk menunjukkan posisi real-time pada layar GPS.
2.             Gelombang Pembawa
          Sebuah gelombang dengan panjang gelombang tertentu dalam durasi 1 detik, disebut juga 1 cycle per detik, didefinisikan memiliki frekuensi 1 hertz (Hz) dalam sistem Sistem Satuan Internasional (SI). Frekuensi 1 Hz dapat dianggap sebagai frekuensi yang rendah jika dibandingkan rentang bunyi yang bisa didengar oleh manusia (25Hz-15.000Hz). Gelombang pembawa sinyal GPS masing-masing adalah L1 dengan frekuensi 1575.42 MHz dan L2 dengan frekuensi 1227.60 MHz. Panjang gelombang masing-masing carrie wave adalah 19 cm untuk L1 dan 24.4 cm untuk L2.
3.             Pesan Navigasi
Pesan navigasi memiliki frekuensi 50 Hz dan dimodulasikan kedalam gelombang pembawa seperti halnya kode C/A dan kode P. Pesan navigasi terdiri atas 1500 bit terbagi atas lima subframes dengan masing masing terdiri atas 10 kata (masing-masing 30 bit). Kelima subframes ini digunakan untuk memberikan informasi-informasi penting kepada receiver.



2.3.5   Metode Praktikum

2.3.5.1       Alat dan Bahan
          Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.             GPS garmin ;
2.             GPS trimbel.

2.3.5.2        Prosedur Kerja
a.              Pastikan Global Positioning System dalam keadaan baik untuk digunakan dan penggunaanya berada di luar ruangan;
b.             Hidupkan Global Positiong System dengan menekan tombol On/Off;
c.              Biarkan Global Positioning System bekerja untuk mencari satelit (lihat pada Display jumlah satelit yang dapat di tangkap);
d.             Untuk menggunakannya dalam metode marking untuk menandai suara tempat atau titik tertentu maka langsung dapat memilih tombol mark yang ada pada Global Positioning System;
e.              Masukkan nama titik tempat yang mau di marking;
f.              Masukkan tanggal dan waktu pada saat itu;
g.             Tekan tombol ok untuk memulai marking titik tersebut;
h.             Apabila telah selesai ,data titik hasil marking dapat kita lihat dengan menekan tombo find pada alat;
i.               Lakukan pada titik berikutnya sesuai kebutuhan.


2.3.6. Hasil dan Pembahasan

2.3.6.1       Hasil
          Adapun hasil yang diperoleh dari objek ini yaitu :
Tabel 3. Data Marking Masjid dan Mushala
No
Nama Masjid / Mushala
Elevasi
Koordinat
(m (MSL) )
X1
X2
X3
Y1
Y2
Y3
1
Masjid Thamar Al-Muttaqin
48.59
100
24
0.841
0
56
21.674
2
Mushala Al-Ikhlas
57.06
100
24
13.394
0
56
42.539
3
Masjid Al-Islah Pisang
22.05
100
24
10.860
0
56
38.006
4
Mushala Aisyiyah
43.93
100
24
19.173
0
56
39.765
5
Mushala Atqa
50.06
100
24
7.450
0
56
27.155
6
Mushala Nurul Muttaqin
60.99
100
24
16.554
0
56
21.608
7
Masjid Arrafah
53.42
100
24
23.357
0
56
15.487
8
Mushala Baitul Makmur
53.40
100
24
31.460
0
56
0.695
9
Masjid Baitul Ikhsan
46.25
100
24
26.288
0
56
44.990
10
Mushala Al-Hijir
40.27
100
24
18.268
0
56
47.689
11
Mushala Muttaqin
44.19
100
24
9.844
0
56
46.688
12
Mushala Nurul Huda
45.88
100
24
25.408
0
56
29.267
13
Masjid Uswatun Hasanah
65.28
100
24
34.645
0
56
25.950
14
Mushala Darul Amal
57.27
100
24
42.534
0
56
25.847
15
Mushala Al-Ikhsan
52.54
100
24
43.622
0
56
10.048
16
Mushala Ar-Rahman
59.97
100
24
50.142
0
56
27.042
17
Masjid Istighfar Pulau
67.82
100
24
58.958
0
56
15.258
18
Mushala Baitul Mukminin
69.65
100
25
3.800
0
56
4.250
19
Mushala Nurul Huda
78.94
100
25
21.240
0
55
59.516
20
Masjid Istiqlal
85.82
100
25
24.427
0
55
53.084
21
Masjid Raya
83.21
100
25
32.503
0
55
55.284
22
Mushala Shobirin
56.46
100
25
45.726
0
56
9.558
23
Mushala Nurul Anwar
92.95
100
25
35.268
0
55
53.590
24
Mushala Darussalam
94.36
100
25
40.183
0
55
52.374
25
Masjid Ahlussunnah
99.63
100
25
50.756
0
55
47.075
26
Mushala Nurul Anhar
102.40
100
25
59.333
0
55
38.940
27
Mushala Babussalam
100.87
100
26
4.455
0
55
35.593
28
Mushala Al-Ihsan
46.79
100
24
5.650
0
55
28.148
29
Mushala Nurul Yaqin
48.92
100
24
10.960
0
55
29.264
30
Mushala Baitul Maghrifah
45.35
100
24
8.680
0
55
42.705
31
Masjid Raya Durian Taruang
52.61
100
24
20.418
0
55
32.326
32
Mushala Aisyiyah
53.72
100
24
20.135
0
55
31.940
33
Mushala Nurul Huda
49.54
100
24
17.809
0
55
32.500
34
Mushala Al-Jadid
56.88
100
24
23.595
0
55
41.327
35
Mushala Malin Abdullah Sulaiman
54.35
100
24
27.750
0
55
36.985
36
Masjid Al-Abrar Pila Taruk
71.57
100
24
43.679
0
55
41.135
37
Masjid Jihad
75.01
100
24
56.146
0
55
46.857
38
Mushala Al-Jadid
44.02
100
24
6.544
0
55
55.132
39
Masjid Hidayah
51.04
100
24
10.647
0
56
2.170
40
Masjid Jamiek Pauh
81.02
100
24
27.162
0
55
55.857
41
Mushala Al-Ihsan
62.91
100
24
44.103
0
55
59.479
42
Mushala Nurul Islam
75.12
100
25
4.989
0
55
40.089
43
Masjid Baitul Muttaqin
78.25
100
25
8.268
0
55
48.158
44
Masjid Raya Pasar Baru
92.75
100
25
40.390
0
55
42.901
45
Masjid Al-Muttaqin
92.99
100
25
46.005
0
55
48.910
46
Masjid Tajul Arifin
111.95
100
26
14.084
0
55
27.480
47
Mushala Muhanshar
154,354
100
26
42.759
0
55
25.310
48
Masjid Al-Jadid
147.06
100
26
46.917
0
55
25.253
49
Masjid Taqwa
150.72
100
26
48.356
0
55
21.557
50
Mushala Nurul Huda
152.55
100
26
49.567
0
55
21.114
51
Mushala Ubudiyah
155.03
100
26
52.982
0
55
1.512
Sumber: Hasil Analisa Data Praktikum
2.3.6.2       Pembahasan
Praktikum objek tiga ini mengenai Global Positioning System (GPS). Objek ini menggunakan alat GPS (Trimble dan Garmin). GPS merupakan alat untuk menentukan lokasi. GPS Trimble dan GPS Garmin merupakan alat penentu lokasi. Perbedaan dari kedua GPS ini adalah komponen-komponennya. Secara structural, GPS Trimble memiliki display touchscreen sedangkan GPS Garmin memiliki tombol-tombol.
Penentuan lokasi GPS adalah dengan melakukan marking dan tracking. Marking merupakan kegiatan menandakan lokasi. Kegiatan ini dilakukan untuk mengambil titik (koordinat) dari suatu lokasi untuk dimasukkan ke dalam peta. Marking dengan GPS Garmin dilakukan dengan menandakan lokasi yang ingin di marking, kemudian tempatkan garmin di lokasi dengan radius maksimal 3 m. Setelah didapatkan radius 3 m, tekan mark untuk marking. Kemudian simpan data yang didapatkan. Penggunaan GPS Trimble lebih rumit dibandingkan dengan GPS Garmin karena penyimpanannya jauh lebih rumit. Karena itu, saat pengambilan data untuk diolah praktikan dianjurkan menggunakan GPS Garmyn.
Faktor yang mempengaruhi pengambilan data menggunakan GPS adalah penempatan GPS. Seharusnya GPS diletakkan di luar ruangan, hal ini untuk menangkap satelit. Jika tidak diposisikan di luar ruangan, GPS akan error. Faktor lain yang mempengaruhi adalah radius yang digunakan. Dalam menentukan koordinat sebuah titik GPS Garmyn lebih bagus menangkap sinyal, sehingga keakuratan koordinat posisinya lebih baik juga.  Jika radius yang digunakan lebih dari standar maka data yang diperoleh akan jauh melenceng dari data sebenarnya. Data yang didapatkan ini akan di input kan ke dalam peta yang akan di bahas lebih lanjut pada objek empat (GIS).


2.3.7   Kesimpulan dan Saran

2.3.7.1       Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum  objek ini antara lain dimana kami menentukan titik koordinat masjid dan mushala, dengan setiap masjid dan mushala didapatkan titik koordinat yang berbeda karena satelit pada setiap titik sudut lokasi memiliki jumlah yang berbeda pula. Hal tersebut dikarenakan faktor yang mempengaruhi penggunaan GPS antara lain kondisi lingkungan dimana gedung dan pohon yang tinggi akan menghambat koneksi GPS dengan satelit. Untuk itu penggunaan alat ini sebaiknya dilakukan di luar ruangan terbuka. Selain itu faktor lain yang mempengaruhi adalah radius yang digunakan.
Penggunaan GPS ini membutuhkan empat buah satelit dan khusus untuk akurasi marking dengan GPS harus pada tingkat ketelitian dengan satelit dengan jarak minimal 3 meter. Radius GPS Garmyn yang digunakan adalah 3 m, sedangkan untuk GPS Trimble adalah 7 m, hal ini dikarenakan GPS Garmyn lebih mudah menangkap sinyal satelit dari GPS Trimble. Jika radius yang digunakan melebihi dari standar yang ditentukan maka data yang diperoleh akan jauh melenceng dari data sebenarnya.

2.3.7.2       Saran
Adapun saran untuk praktikum kali ini antara lain:
1.             Dalam menggunakan alat ukur sebaiknya digunakan dengan hati-hati agar data yang didapatkan juga akurat.
2.             Kondisi kelayakan GPS sebaiknya dilakukan pemeriksaan sebelum praktikum agar tidak menghambat proses praktikum dilapangan.
3.             Pengambilan data sebaiknya dilakukan berulang-ulang agar akurasi data mendekati nilai sebenarnya.
4.             Sebaiknya pengambilan data tidak dilakukan disekitar daerah dengan pohon dan gedung yang tinggi jika memungkinkan.
5.             Keseriusan dan komunikasi antar praktikan sebaiknya lebih ditingkatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar