Rabu, 18 Januari 2017

Pendahuluan Ilmu Ukur Wilayah



BAB I

PENDAHULUAN

1.1     LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara beriklim tropis, dimana negara Indonesia mata pencaharian utamanya dari sektor pertanian. Namun, dengan keadaan pertanian yang masih konvensional membuat Indonesia masih mengimpor produk pertanian dari negara luar. Keadaan ini seharusnya memberikan motivasi untuk membuat perubahan besar dalam pertanian Indonesia. Untuk membantu memajukan pertanian di Indonesia, sehingga diperlukan Ilmu Ukur Wilayah untuk menentukan dimana lokasi pertanian yang baik dan apa saja tanaman yang cocok untuk ditanam pada suatu wilayah pertanian yang ada di Indonesia.
Sebagai negara agraris seharusnya pertanian di Indonesia menjadi sektor industri bukan sebagai bahan pangan semata. Dengan pengetahuan masyarakat yang masih kurang mengerti akan pentingnya teknologi dirasa perlu untuk menerapkan teknologi dalam menuju misi pertanian berkelanjutan (Agriculture Suistenable). Misalnya saja, dengan sedikit sentuhan teknologi (GIS) masyarakat dapat menentukan tanaman apa yang cocok ditanam di ketinggian yang didapat dan keadaan wilayah tersebut. Dengan demikian pertanian berkelanjutan yang diinginkan bisa tercapai.
Untuk memenuhi pertanian berkelanjutan, Ilmu Ukur Wilayah memberikan solusi akan permasalahan pertanian Indonesia yang masih konvensional. Ilmu ukur wilayah merupakan mata kuliah wajib pada semester 4 di jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah yang mempelajari tentang permukaan bumi secara detail yang dibuat ke dalam permukaan yang datar atau biasa disebut dengan pemetaan.
Sebagai sarjana lulusan Teknik Pertanian hendaknya dapat mengetahui potensial suatu lahan pertanian yang nantinya akan ditanam dengan produk pertanian, dan dapat memilih keadaan lahan yang sesuai dengan tanaman yang akan ditanam nantinya, serta dapat membuat peta situasi dari lahan pertanian, dan sebagai sarjana lulusan Teknik Pertanian hendaknya mampu melihat suatu kondisi lahan yang dapat dibuat menjadi lapangan pekerjaan yang bermanfaat banyak bagi penduduk Indonesia yang kebanyakan bermata pencaharian sebagai seorang petani. Sarjana lulusan Teknik Pertanian pun harus mampu menaikan derajat seorang petani yang kebanyakan dianggap biasa saja dimata khalayak ramai.

1.2     TUJUAN

          Tujuan yang ingin dicapai dari praktikum Ilmu Ukur Wilayah adalah agar praktikan mengetahui serta memahami dengan baik pelaksanaan sebagai berikut :
1.      Mengetahui jarak dan sudut dari setiap patok yang dipasang pada praktikum objek Alat Ukur Sederhana.
2.      Melatih keterampilan praktikan menggunakan alat ukur sederhana saat di lapangan.
3.      Pengukuran azimuth dan pengolahan data pada praktikum objek Alat Ukur Sederhana.
4.      Pengukuran, pembuatan poligon, dan pengolahan data pada praktikum Poligon
5.      Mengetahui elevasi dengan GPS dan registrasi  peta pada GIS pada praktikum GIS dan GPS.
6.      Mentahui cara trancking, marking, dan area.
7.      Dapat melakukan pendigitasian peta pada praktikum GIS dan GPS.
8.      Pengukuran, pembuatan detail situasi, dan pengolahan data pada praktikum Detail Situasi.
9.      Mengetahui perbedaan kontur dan Spot Height pada praktikum Spot Height.
  1. Pemindahan keadaan permukaan bumi yang tidak beraturan dan yang melengkung ke bidang peta (bidang datar).
  2. Melatih praktikan untuk membuat poligon, detail situasi, dan spot height
  3. Melatih praktikan membuat kontur dari data yang diperoleh di lapangan.
  4. Melatih praktikan dalam melakukan pekerjaan survey lapangan baik dalam kondisi apapun.
  5. Melatih teamwork praktikan di lapangan untuk bekal di dunia kerjan nantinya.

1.3     MANFAAT

          Manfaat dari praktium Ilmu Ukur Wilayah antara lain :
1.      Mahasiswa dapat berlatih melakukan pekerjaan-pekerjaan survey, supaya teori atau materi yang didapat pada saat perkuliahan dapat diterapkan pada praktikum / dilapangan.
2.      Dapat memahami materi yang menyangkut Ilmu Ukur Wilayah seperti cara penggunaan alat-alat ukur sederhana, pembuatan poligon,spot height dan peta detail situasi.
3.      Dapat mengerti dan memahami cara penggunaan alat ukur sederhana seperti kompas dan theodolite.
4.      Dapat melakukan pendigitasian peta pada ArcGIS.
5.      Dapat mengetahui cara menggambar poligon, peta detail situasi serta spotheight.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar