2.4 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
2.4.1. Latar Belakang
Pada zaman yang serba
digital sepeti saat ini, kebutuhan akan informasi berbasis geospasial sangat
diperlukan oleh berbagai kalangan, dari para akademisi, ilmuan, serta para
pengambil kebijakan. Informasi geospasial digunakan untuk menganalisis berbagai
masalah serta sebagai alat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sistem pengolahan
data yang sangat popular di beberapa negara maju, khususnya dalam bidang survei
dan pemetaan adalah Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG muncul sebagai
jawaban atas sejumlah keterbatasan yang dihasulkan dengan teknik kartografi
manual. Kebutuhan terhadap informasi spasial baru dengan pengolahan cepat dan
dinamis mendorong para ahli untuk berkreasi menciptakan SIG.
Pada dasarnya GIS dapat
dikerjakan secara manual, namun dengan adanya perkembangan teknologi informasi
yang terkait dengan teknologi sistem komputer, pada saat ini GIS akan selalu
diasosiasikan dengan sistem yang berbasis komputer. GIS yang berbasis komputer
akan sangat membantu ketika data geografis yang tersedia merupakan data dalam
jumlah dan ukuran besar, dan terdiri dari banyak tema yang saling berkaitan.
GIS mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik
tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan
hasilnya. Data yang akan diolah pada GIS merupakan data spasial. Ini
adalah sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang
memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga
aplikasi GIS dapat menjawab beberapa pertanyaan, seperti lokasi, kondisi,
trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan GIS dari sistem
informasi lainnya.SIG menjadi alat untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan data geospasial berbasis komputer, karena menggunakan komputer, maka
pekerjaan menjadi lebih cepat. Tetapi, masalah yang diketemukan adalah masih minimnya
penguasaan keterampilan komputer untuk pengoperasian SIG.
2.4.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1.
Akuisisi data dan proses
awal meliputi : digitasi, editing pembangunan, topologi, konversi format data,
pemberian atribut dan lain-lain.
2.
Pengelolaan database
meliputi : pengarsipan data, permodelan bertingkat, permodelan jaringan
pencarian atribut dan lain-lain.
3.
Pengukuran keruangan dan
analisis meliputi : operasi pengukuran, analisis daerah penyangga, overlay dan
lain-lain.
4.
Pengukuran grafis dan
visualisasi meliputi : transformasi skala, generalisasi, peta topografi, peta
statistik, tampilan perspektif.
2.4.3. Manfaat
Adapun
manfaat dari praktikum ini adalah :
1.
Mahasiswa mendapat
pengetahuan tentang GIS
2.
Mahasisawa mampu
melakukan digitasi
3.
Dapat mempermudah
mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu
lokasi atau obyek
2.4.4. Tinjauan Pustaka
2.4.5.1.Pengeritan SIG
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sistem informasi
berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau
informasi geografis (Arnoff, 1989). Secara umum pengertian SIG yaitu suatu
komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan
sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan,
memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan,
menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis.
Secara umum pengertiannya yaitu komponen yang terdiri dari
perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang
bekerja bersama secara efektif untuk menangkap, menyimpan, memperbaiki,
memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa, dan
menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis.
GIS sangat berguna untuk inventarisasi sumber daya alam, disaster management, penataan ruang dan
pembangunan sarana dan prasarana, investasi bisnis dan ekonomi, untuk sektor
pertahanan dan komunikasi dan untuk games,
entertainment dan education.
2.4.5.2.Perkembangan GIS
Awal kemunculan SIG secara komputerisasi dimulai pada tahun
1964 melalui sebuah Canadian
Geographic Information System Project (CGIS) di pemerintahan
Kanada. Program tersebut antara lain didesain untuk menganalisis pengumpulan
data lahan untuk membantu pengembangan lahan pertanian. Pada 1969, Jack
Dangermond dari Universitas Harvard menemukan program Environmental Systems Research Institute (ESRI). ESRI mendominasi
pemasaran SIG dan menghasilkan software ArcInfo dan ArcView.
Pada 1970, diadakan kongres pertama mengenai SIG yang dilaksanakan oleh International Geographical Union (IGU).
Kongres ini merupakan bukti bahwa pemanfaatan SIG sudah merupakan suatu
kebutuhan secara global.
Pada 1980 dan 1990, kebanyakan aplikasi SIG secara
substansial berevolusi melalui berbagai bentuk. Selama periode ini diperkirakan
telah beroperasi sekitar 1.000 program SIG di Amerika Serikat. Beberapa jenis
aplikasi komersial dirilis selama periode ini, seperti ArcInfo, ArcView, MapInfo, SPANS GIS, PAMAP
GIS, INTERGRAPH, dan SMALLWORLD.
2.4.5.3.Perbedaan data vector dan data raster
Data vektor merupakan bentuk bumi yang
direpresentasikan ke dalam kumpulan garis, area (daerah yang dibatasi oleh
garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik dan nodes
(merupakan titik perpotongan antara dua buah garis). Obyek yang dibangun pada
data vektor umumnya tebagi pada tiga bentuk yaitu titik (point), garis (line) dan
area (polygon). Format dari data
vektor ini dikenal dengan shapefile.
Sedangkan data raster merupakan data yang strukturnya tersusun dalam bentuk
matriks atau piksel dan membentuk grid.Setiap piksel memiliki nilai tertentu
dan memiliki atribut tersendiri, termasuk nilai koordinat yang unik.Tingkat
keakurasian model ini sangat tergantung pada ukuran piksel atau biasa disebut
dengan resolusi. Model data ini biasanya digunakan dalam remote sensing yang berbasiskan citra satelit maupun airborne (pesawat terbang). Selain itu
model ini digunakan pula dalam membangun model ketinggian digital (DEM-Digital Elevatin Model) dan model
permukaan digital (DTM-Digital Terrain
Model).Format ini dikenal dengan TIFF, IMG, dan lain-lain.
2.4.5.4.Pengertian digitasi, datum dan
koordinat
Digitasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses
konversi data analog ke dalam format digital. Objek-objek tertentu seperti jalan,
rumah, sawah dan lain-lain yang sebelumnya dalam format raster pada sebuah
citra satelit resolusi tinggi dapat diubah kedalam format digital dengan proses
digitasi. Datum adalah catatan keterangan atau informasi yang diperoleh dari
sebuah peneliatian.
Dalam matematika, datum dapat berbentuk bilangan, lambang,
sifat atau keadaan dari objek yang sedang di teliti. Datum-datum yang telah
tersebut disebut data.
Koordinat adalah suatu titik hasil dari perpotongan antara
garis lintang dan garis bujur yang menunjukan suatu objek baik itu orang,
lokasi atau gedung dalam sebuah lokasi di lapangan atau bumi dengan di peta.
Pengertian lain dari koordinat yang dilansir dari wikipedia, Koordinat
adalah kedudukan suatu titik pada peta. Secara teori, koordinat merupakan titik
pertemuan antara absis dan ordinat. Koordinat ditentukan dengan menggunakan
sistem sumbu, yakni perpotongan antara garis-garis yang tegak lurus satu sama
lain.
2.4.5.5.Ruang
lingkup GIS
Pada dasarnya
pada SIG terdapat enam proses yaitu:
1.
Input Data
Proses input data digunakan untuk menginputkan data spasial
dan data non-spasial. Data spasial biasanya berupa peta analog. Untuk SIG harus
menggunakan peta digital sehingga peta analog tersebut harus dikonversi ke
dalam bentuk peta digital dengan menggunakan alat digitizer. Selain proses digitasi dapat juga dilakukan proses overlay dengan melakukan proses scanning pada peta analog.
2.
Manipulasi Data
Tipe data yang
diperlukan oleh suatu bagian SIG mungkin perlu dimanipulasi agar sesuai dengan
sistem yang dipergunakan. Oleh karena itu SIG mampu melakukan fungsi edit baik
untuk data spasial maupun non-spasial.
3.
Manajemen Data
Setelah data spasial dimasukkan maka proses selanjutnya
adalah pengolahan data non-spasial. Pengolaha data non-spasial meliputi
penggunaan DBMS untuk menyimpan data yang memiliki ukuran besar.
4.
Query dan Analisis
Query adalah proses
analisis yang dilakukan secara tabular. Secara fundamental SIG dapat melakukan
dua jenis analisis, yaitu:
1)
Analisis Proximity
merupakan analisis geografi yang berbasis pada jarak antar layer. SIG menggunakan proses buffering
(membangun lapisan pendukung di sekitar layer
dalam jarak tertentu) untuk menentukan dekatnya hubungan antar sifat bagian
yang ada.
2)
Analisis Overlay merupakan proses
penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda. Secara sederhana overlay disebut sebagai operasi visual
yang membutuhkan lebih dari satu layer
untuk digabungkan secara fisik.
5.
Visualisasi
Untuk beberapa tipe operasi geografis, hasil akhir terbaik
diwujudkan dalam peta atau grafik. Peta sangatlah efektif untuk menyimpan dan
memberikan informasi geografis.
2.4.5.6.Aplikasi
GIS di bidang teknik pertanian
GIS dapat digunakan untuk
membantu mengelola sumberdaya pertanian dan perkebunan seperti luas kawasan
untuk tanaman, pepohonan, atau saluran air. Anda dapat menggunakan GIS untuk
menetapkan masa panen, mengembangkan sistem rotasi tanam, dan melakukan
perhitungan secara tahunan terhadap kerusakan tanah yang terjadi karena
perbedaan pembibitan, penanaman, atau teknik yang digunakan dalam masa panen. Misalnya
GIS membantu menginventarisasi data-data lahan perkebunan tebu menjadi lebih
cepat dianalisis. Proses pengolahan tanah, proses pembibitan, proses penanaman,
proses perlindungan dari hama dan penyakit tananan dapat dikelola oleh manager
kebun, bahkan dapat dipantau dari direksi.
GIS digunakan untuk membantu memantau dan mengendalikan
irigasi dari tanah-tanah pertanian. GIS dapat membantu memantau kapasitas
sistem, katup-katup, efisiensi, serta distribusi menyeluruh dari air di dalam
sistem.
Gambar 9. Peta administratif Indonesia
Sumber : inigis com.
2.4.5. Metoda Praktikum
2.4.5.1.Alat dan Bahan
Alat dan
bahan pada praktikum ini yaitu softwere
GIS.
2.4.5.2 Prosedur Kerja
1.
Jalankan
program Arcgis. Klik Startà arcmap
10.2.2. tunggu beberapa saat akan muncul layar aktif Arcgis
2.
Selanjutnya
akan muncul lingkungan kerja Arcgis
berupa blankmap
3.
Masukkan
peta yang sudah didownload dari google earth dengan klik add data à nama data à
klik add
4.
Lakukan
registrasi peta dengan mengklik add
control point, lalu arahkan pointer
ke pertemuan antara koordinat y dan x yang telah ditentukan di google earth ( 4 titik) lalu klik kiri
di tengah koordinat kemudian klik kanan input x dan y, sehingga keluar kotak
dialog koordinat. Isilah koordinat peta. Lakukan pada 3 titik lainnya.
5.
Selanjutnya
klik georeferencing, pilih rectify dan update georeferencing untuk menyimpan koordinat
6.
Setelah
itu dimulai proses digitasi dengan membuat layer terlebih dahulu, klik catalog, kemuudian klik kanan pada peta,
klik new à
shape file lalu shape file create new ketik dan ubah polygon. Lalu klik ok.
7.
Mulai
digitasi dengan klik kanan pada layer yang
telah dibuat, pilih edit features kemudian
start editing, pastikan create features muncul
8.
Ulangi
langkah 6-7 untuk membuat jalan sungai, pemukiman, lahan kering, rawa, sawah
dan sekolah
9.
Selanjutnya
disisipkan informasi pada peta seperti grid, legenda dan dataframe
10.
Membuat
grid dengan klik kanan pada peta,
kemudian properties, pilih tab grid, new gird. Pilih measured grid
lalu lanjutkan dengan klik next, hingga
selesai dan klik finish.
11.
Menambahkan
legenda, klik tab insert kemudian legend akan muncul kotak dialog legenda
yang akan ditampilkan. Silahkan atur berapa kolom agenda yang ditampilkan
12.
Selanjutnya
menambahkan data frame, klik insert kemudian pilih data frame, atur posisinya, setelah itu
klik kanan pada kotak data frame
pilih add data masukkan peta insert. Kemudian klik next sampai tombol finish.
13.
Tambahkan
judul peta dengan memilih insert dan
klik tittle lalu ketikkan peta
kelurahan posisikan di sisi yang diinginkan pada layout dan atur ukuran serta jenis tulisan berdasarkan keinginan
14.
Tambahkan
scale bar dan north arrow melalui tab insert
dan atur posisinya
2.4.6. Hasil dan Pembahasan
2.4.6.1
Hasil
Pada
praktikum objek 4 ini, output yang
kami hasilkan yaitu peta lokasi masjid dan mushala yang telah didigitasi. Kami
berhasil menyelesaikan digitasi kecamatan di Kota Padang. Karena kami masih
pemula maka banyak polygon yang bolong karena digitasi kami kurang sempurna.
Gambar
10. Peta Digitasi Masjid dan Mushala
Sumber: Hasil Analisa Data Praktikum
2.4.6.2 Pembahasan
Pada objek GIS kami menggunakan software Arcgis untuk
mendigitasi peta,tetapi sebelum mendigitasi peta, kita harus meregistrasi peta
terlebih dahulu. Dalam meregistrasi peta kita harus memasukkan minimal tiga
koordinat x dan y yang diolah sebelumnya menggunakan Microsoft Excel. Pada saat meregistrasi peta kita harus lebih teliti agar peta yang
akan didigitasi nantinya tidak miring. Faktor yang mempengaruhi kesalahan
registrasi pada peta biasanya adanya kesalahan dalam memasukkan koordinat x dan
y,serta penggunaan tanda positif dan negative pada koordinat x dan y. Setelah peta diregistrasi maka langkah selanjutnya
adalah melakukan digitasi. Digitasi diawali dengan pembuatan polygon pada peta,
setelah itu dilakukan pemotongan pada peta untuk membagi kecamatan. Setelah itu
baru membuat bagian–bagian penting dari
peta seperti jalan,sungai,dll. Pada pembuatan peta administrasi kota
Padang pada praktikum yang telah kami laksanakan kami menggunakan UTM 1984 dan
WGS 47.
2.4.7 Kesimpulan dan Saran
2.4.7.1
Kesimpulan
Dari praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa GIS
dapat membantu dalam pemetaan, digitasi, data keruangan dan sebagainya. Sebelum
meregistrasi peta, maka hal utama yang harus dilakukan adalah mencari nilai
interpolasi x dan y di Excel terlebih
dahulu. Ketika melakukan registrasi peta, jangan sampai salah memasukkan
koordinat x dan y pada peta. Apabila terdapat kesalahan dalam menginput titik
koordinat x dan y nya, maka pada saat selesai meregestrasi posisi peta administrasi
akan miring.
Saat
mendigitasi peta, skala yang digunakan adalah 1: 20000 untuk digitasi
kecamatan, sedangkan untuk digitasi jalan dan sungai digunakan skal 1:15000
sehingga ukuran peta menjadi sangat besar. Oleh karena itu, titik-titik digitasi
harus mengikuti garis poligon.
2.4.7.2
Saran
Adapun
saran untuk praktikum ini yaitu:
1.
Praktikan memperhatikan
ketika asisten menerangkan pemakaian software
GIS.
2.
Praktikan harus sering
bertanya agar tidak banyak melakukan kesalahan.
3.
Pada
saat mendigitasi harus sesuai dengan skala yang telah ditentukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar